Terungkap, diam-diam Ukraina latih 30 pilotnya terbangkan Mirage 2000 di Prancis. Ukraina: Tidak benar!

Pilot Ukraina diberitakan berlatih terbangkan Mirage 2000 di Prancis_Istimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah berulang kali menyatakan ingin mendapatkan jet tempur F-16 untuk berperang melawan Rusia. Namun, permintaan tersebut tidak mendapat tanggapan dari Washington.

Presiden Joe Biden menolak untuk memberikan jet F-16 ke Ukraina dengan sejumlah alasan walau Kongres AS mendesaknya untuk memberikan bantuan jet tempur canggih yang diinginkan Ukraina tersebut.

Tidak mendapatkan F-16 baik dari AS maupun negara-negara sekutu, tidak membuat Ukraina lantas berdiam diri. Media Prancis, Le Figaro, mengungkap bahwa 30 pilot Ukraina sedang mendapatkan pelatihan yang dipercepat untuk mengawaki jet tempur Mirage 2000 di Prancis.

Pelatihan sudah berlangsung sekitar satu setengah bulan. Hal ini dilaporkan dalam sebuah artikel ekstensif di harian tersebut. Disebutkan, pelatihan dilaksanakan di Pangkalan Udara Mont de Marsan dan Pangkalan Udara Nancy.

Pelatihan 30 pilot Ukraina di Prancis, tulis Le Figaro, adalah semacam sinyal bahwa Paris mungkin telah menerima permintaan Zelensky tetapi berkompromi dengan politik dalam negeri.

Sebelumnya diberitakan, Zelensky selain berharap mendapatkan F-16 juga menginginkan jet tempur canggih dari Prancis, yaitu Rafale. Tampaknya, Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis telah menolak permintaan untuk Rafale, tetapi mengizinkan terhadap Mirage 2000.

Menurut pakar militer Prancis, Mirage 2000 sebenarnya tidak memiliki cukup amunisi. Selain itu, pesawat ini tidak akan memiliki tingkat ketahanan yang diharapkan di Ukraina.

Mirage 2000 tidak lagi dioperasikan oleh Angkatan Udara Prancis, walau mereka masih memilikinya. Pesawat ini dinilai sudah ketinggalan zaman.

Pesawat yang pertama kali diproduksi tahun 1978 ini disebut sulit menandingi F-16 di kelasnya, dengan produksi sekitar 600 unit saja. Sedangkan F-16 diproduksi hampir 4.000 unit. Produksi Mirage 2000 telah dihentikan Dassault pada tahun 2007.

Meski demikian, Mirage 2000 kemungkinan besar akan disumbangkan ke Ukraina oleh negara-negara yang masih memilikinya. Terutama karena Barat kebanyakan akan memasok peralatan yang sudah dipensiunkan untuk menggantinya dengan peralatan modern, lanjut pengamat.

Dibantah oleh Ukraina

Sementra itu, Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat langsung membantah laporan Le Figaro tentang pelatihan pilot Ukraina di Prancis dengan pesawat Mirage. Ditegaskannya bahwa hal itu tidak benar.

“Sekarang ada informasi bahwa pilot kami sedang berlatih selama satu setengah bulan di Prancis dengan pesawat Mirage. Saya ingin segera membantah agar tidak ada distorsi berbagai fakta,” ujar Ihnat.

Ia menambahkan bahwa berbagai negara memang menawarkan Ukraina untuk kemungkinan mendapatkan potensi dan pelatihan di masa depan dari jenis yang akan dipilih secara kolektif melalui konsultasi dengan mitra Barat.

“Kami telah melatih observer udara di Prancis dan mengambil kursus bertahan hidup untuk penerbang, tetapi kami tidak berbicara tentang melatih awak pesawat,” tegasnya.

Crown Copyright Mirage 2000.

Menurut Le Figaro, selama satu setengah bulan pilot Ukraina telah berlatih untuk mengoperasikan jet tempur multiguna Mirage 2000 di Prancis. Keputusan untuk melatih pilot diduga dilakukan menjelang kunjungan Presiden Volodymyr Zelenskyy ke Paris pada 8 Februari.

Pada awal Maret, Menteri Pertahanan Prancis Sébastien Lecornu mengatakan dalam percakapan dengan anggota Senat bahwa Prancis belum membuat keputusan apa pun tentang pesawat untuk Ukraina atau pelatihan pilot, tetapi mengakui bahwa topik tersebut sedang dibahas.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *