AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dua pilot Ukraina sedang dievaluasi di Amerika Serikat untuk dapat menerbangkan jet tempur F-16. Kedua pilot tersebut menjalani penilaian kualitas dan kemampuannya.
Dari penilaian tersebut nantinya akan diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh mereka untuk menyelesaikan pelatihan di pesawat tempur buatan Lockheed Martin tersebut.
NBC News pada hari Minggu melaporkan, dua penerbang Ukraina saat ini sedang berada di Tucson untuk kegiatan sosialisasi penerbang Amerika dan Ukraina.
Namun, menurut penjelasan seorang pejabat militer AS, kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin sebagai bagian dari dialog militer yang dilakukan oleh AS dan Ukraina. Dia tidak menerangkan ada hal yang khusus mengenai hal itu.
Seperti juga diberitakan oleh CNN, kegiatan pengenalan penerbang di Arizona merupakan diskusi antara personel Angkatan Udara AS dan Ukraina mengenai operasi pesawat tempur.
Meski demikian, pejabat itu mengatakan bahwa acara tersebut memungkinkan mereka untuk lebih membantu pilot Ukraina menjadi pilot yang lebih efektif dan memberi saran yang lebih baik kepada pilot Ukraina tentang cara mengembangkan kemampuan mereka sendiri.
Disebutkan bahwa pilot tidak akan terbang di platform mana pun selama acara tersebut, melainkan menggunakan simulator selama kunjungan mereka.
Kegiatan tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan dengan Ukraina, namun pejabat AS menyatakan bahwa hal ini sudah lumrah dilakukan dengan negara lain di bawah program EUCOM.
Ditegaskan pula bahwa hingga saat ini tidak ada pembaruan berita mengenai apakah AS akan memasok jet F-16 ke Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta jet tempur Barat untuk mempertahankan langitnya dari serangan Rusia.
Hal itu ditegaskan Zelensky selama tur ke Inggris, Prancis, dan Belgia pada bulan Februari lalu.
-Poetra-

