Air Force

Joe Biden: Tiga objek asing yang ditembak jatuh oleh AS adalah objek jinak

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, tiga objek asing di udara (selain balon China) yang ditembak jatuh oleh pesawat-pesawat Angkatan Udara AS (USAF) merupakan objek jinak.

Objek asing itu berukuran lebih kecil dari balon China. Kemungkinan adalah milik perusahaan swasta atau lembaga penelitian.

Hal itu dikatakan Joe Biden dalam pernyataannya pada hari Kamis (16/2).

Dikatakan lebih lanjut, AS saat ini sedang mengembangkan aturan yang lebih ketat untuk melacak, memantau, dan berpotensi menembak jatuh objek udara yang tidak diketahui.

Biden telah menginstruksikan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan untuk memimpin tim antarlembaga guna meninjau prosedur AS setelah negara itu menembak jatuh balon China serta tiga objek asing lainnya.

Ia menegaskan bahwa bila ada objek yang terbang melanggar wilayah udara AS, maka ia tidak akan segan-segan menurunkannya.

“Jangan salah, jika ada benda yang mengancam keselamatan rakyat Amerika, saya akan menurunkannya,” tambahnya, dikutip Associated Press.

Balon China diketahui terbang di ketinggian 60.000 hingga 65.000 kaki memasuki wilayah udara Kanada dan AS. Balon itu memiliki tinggi 200 kaki (61 meter) dan beratnya beberapa ribu pound, menurut pejabat AS.

Sementara tiga objek lainnya terbang di ketinggian yang lebih rendah, yuaitu antara 20.000 kaki dan 40.000 kaki.

Objek yang ditembak jatuh di atas Yukon, Kanada terbang pada ketinggian 40.000 kaki. Sedangkan objek yang ditembak di atas Danau Huron terbang pada ketinggian 20.000 kaki.

Presiden Biden dengan tajam mengkritik program pengawasan China. Akibat kejadian itu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pun menunda rencana perjalanan pertamanya ke China setelah mengetahui ada balon China masuk tanpa izin ke wilayah udara AS.

Biden menegaskan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden Xi untuk penyelesaian kasus balon China tersebut.

Namun ia juga menyatakan bahwa ia tidak akan meminta maaf kepada pemerintah China atas penembakan balon tersebut.

“Tapi saya tidak meminta maaf karena telah menurunkan balon itu,” ujar Biden.

-Poetra-

Poetra

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago