AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Upaya Barat untuk menghentikan kemitraan pertahanan Rusia-India tidak akan pernah berhasil. Kerja sama kemitraan pertahanan ini akan tetap berjalan, kata CEO BrahMos Aerospace, perusahaan patungan India-Rusia, Atul Dinkar Rane.
“Perasaan pribadi saya – tidak pernah!” kata kepala eksekutif, menanggapi pertanyaan tentang apakah negara-negara Barat dapat menghentikan kerja sama pertahanan dan keamanan India-Rusia, seperti diberitakan TASS pada hari Rabu.
Ditambahkan bahwa jika seseorang mencobanya, dia hanya akan gagal
“Hubungan antara ilmuwan India dan teknolog Rusia saat ini sangat dalam sehingga tidak mungkin untuk memutuskannya. Bahkan jika seseorang memberi tahu kami secara hukum – tidak lagi berbicara dengan Rusia, Anda akan mulai berbicara dengan orang lain, tetapi kami akan selalu mengatakan lebih mudah bekerja dengan Rusia,” tegasnya.
Sanksi sepihak Barat yang dijatuhkan kepada Rusia tidak mempengaruhi pengoperasian BrahMos Aerospace, lanjut dia.
Disebutkan bahwa Rusia dan India telah mengembangkan kemitraan dan rasa saling percaya yang cukup baik.
Seperti diketahui, BrahMos Aerospace memproduksi rudal BrahMos. Ini adalah rudal jelajah supersonik yang telah digunakan oleh Angkatan Bersenjata India dan juga diekspor ke Filipina.
Rudal BrahMos dikembangkan oleh Asosiasi Riset dan Produksi Mesin-Building Rusia yang terletak di kota Reutov dekat Moskow dengan Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO).
BrahMos diluncurkan untuk pertama kalinya pada tahun 2001.
Versi yang berbeda dari rudal ini telah beroperasi di ketiga cabang Angkatan Bersenjata India, yaitu di Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut.
-JDN-