Army

Angkatan Darat AS uji prototipe sistem artileri medan generasi baru XM1299

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat AS (US Army) dilaporkan tengah melakukan pengujian ekstensif dalam pengembangan sistem self-propelled howitzer (SPH) XM1299. Tes berlangsung di Yuma Proving Ground.

XM1299 adalah sistem artileri medan masa depan militer AS. Pengembangannya didasarkan pada versi M109A7 Paladin.

Jika BAE Systems berhasil memenuhi karakteristik yang diharapkan US Army, maka XM1299 akan didapuk menggantikan keluarga M109 SPH yang telah menua.

Sistem XM1299 ini dirancang untuk beroperasi jauh berada jauh dibelakang dari garis depan sebuah peperangan. Untuk itu jangkauan tembakanya harus mampu mencapai jarak 70 km.

Jarak sejauh itu dapat dicapai dengan menggunakan munisi berbantuan roket yang dikombinasikan dengan panjang laras howitzer yang lebih dari 9 m.

Dibandingkan dengan M109A7 Paladin yang berjangkauan tembak pada 38 km, maka XM1299 berjangkauan hampir dua kali lipatnya.

Selain munisi standar, XM1299 juga akan menembakkan munisi artileri baru 155 mm dengan kode XM1113 yang dikembangkan oleh General Dynamics Ordnance and Tactical Systems.

XM1113 merupakan sebuah proyektil dengan fitur mesin roket berkinerja tinggi dan bahan peledak yang tidak sensitif.

Selain kompatibel dengan XM1299, munisi baru ini juga dapat digunakan oleh howitzer tarik M777A2 dan M109A7 Paladin SPH.

Melansir Bulgarian Military (18/1), pada tahun 2023 ini beberapa uji operasional pada prototipe XM1299 akan terus dilakukan.

Jika berjalan mulus sesuai rencana, XM1299 akan segera memasuki produksi dan diharapkan mulai berdinas pertama untuk Angkatan Darat AS pada tahun 2025.

-RBS-

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago