AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan pada 6 Januari 2023 akan memberikan paket bantuan tambahan senilai 3,075 miliar dolar AS untuk Ukraina.
Pada paket bantuan peralatan perang tersebut, untuk pertama kalinya mencakup rudal pertahanan udara RIM-7 Sea Sparrow.
Yang cukup menarik, Sea Sparrow dapat diintegrasikan ke dalam sistem rudal darat ke udara Buk era Uni Soviet oleh militer Ukraina, seperti dikutip dari Defence Blog (8/1).
Rudal baru buatan Barat akan memungkinkan optimalisasi pada sistem rudal Buk, peningkatan kinerja dan keandalannya.
Kehadiran Sea Sparrow akan memberikan nafas segar kepada pasukan pertahanan udara Ukraina yang senjatanya terkuras menghadapi serangan drone kamikazeke dan rudal jelajah Rusia selama ini.
Menilik sejarahnya, sistem rudal pertahanan udara Sea Sparrow dikembangkan oleh Raytheon dan General Dynamics berdasarkan rudal udara ke udara AIM-7 Sparrow. Rudal ini mulai digunakan tahun 1976.
Sea Sparrow didapuk sebagai senjata pertahanan titik ringan yang dapat dipasangkan ke atas dek kapal perang secepat mungkin.
Lima puluh tahun setelah pengembangannya, Sea Sparrow tetap menjadi bagian penting dari sistem pertahanan udara berlapis AS dan sekutunya.
Rudal sangat berguna melawan rudal jelajah, jet tempur dan kini juga cocok menghadapi drone dalam perang modern saat ini.
Mengenai spesifikasinya, Sea Sparrow memiliki panjang 3,7 m, diameter 20 cm dan berat 230 kg. Rudal dibekali hulu ledak seberat 41 kg.
Rudal Sea Sparrow dilengkapi motor roket Hercules MK-58 dengan propelan solid yang mampu membuatnya melesat hingga kecepatan 4,256 km/jam dengan jangkauan 19 km.
-RBS-