AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Ukraina melaporkan telah menembak jatuh versi lain dari drone intai Orlan-10 milik Rusia.
Drone Orlan-10 sejatinya digunakan untuk mengintai posisi lawan atau menargetkan tembakkan munisi artileri medan kawan. Namun ternyata kini juga digunakan untuk membawa bom.
Drone Orlan-10 dimodifikasi untuk membawa empat bom mini OFSP dalam pod plastik khusus yang digantung di sayap.
Fuze yang digunakan merupakan fuze inersia tumbukan mekanis sederhana berisi bahan peledak seberat 100-150 gram HE, seperti diberitakan Defence Blog (5/1).
Orlan-10 dikembangkan oleh Pusat Teknologi Khusus (STC) di Saint Petersburg, Rusia.
Drone mulai berdinas tahun 2011 untuk Militer Rusia. Hingga saat ini sekitar 1.500 unit telah diproduksi dan digunakan secara luas di palagan Rusia-Ukraina.
Orlan-10 memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 15 kg dengan kapasitas muatan mencapai 6 kg.
Metode peluncurannya menggunakan platform ketapel dan metode pendaratan dengan menggunakan parasut.
Drone dibekali mesin piston tunggal Saito FA-62B berdaya 0,71 kW.
Kecepatan terbang maksimumnya 150 km/jam, ketinggian terbang hingga 5.000 m, dan daya tahan di udara selama 16 jam.
-RBS-
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…