Air Force

Tengok KD-20, rudal jelajah udara permukaan modern asal China

AIRSPACE REV IEW (airspace-review.com) – Salah satu rudal jelajah yang diluncurkan dari udara (ALCM) milik militer China adalah KD-20. Digolongkan Barat sebagai generasi pertama ALCM modern jarak jauh di kelas yang sama dengan AGM-86 Amerika Serikat dan Kh-55 Rusia.

Pada bulan Desember 2022 lalu, AU China (PLAAF) sukses menguji peluncuran KD-20 yang dilepaskan dari pembom strategis Xian H-6.

Rudal ini dirancang bersama oleh China Aerospace Science & Industry Corporation Third Academy dan China Haiying Electro-Mechanical Technology Academy.

Dikembangkan berdasarkan rudal jelajah permukaan ke permukaan CJ-10 (Cháng Jiàn 10 atau pedang panjang 10), didapuk untuk menyerang berbagai target tetap bernilai tinggi di daratan.

Rudal KD-20 memiliki konfigurasi dengan menampilkan bodi silinder dengan dua sayap yang dapat ditarik, empat sirip ekor yang dapat dilipat, serta saluran masuk mesin di perut yang tersembunyi.

Mengenai spesifikasinya, KD-20 diperkirakan berdimensi panjang 8,9 m dan berat 1,700 kg. Dengan performa kecepatan jelajah antara 0,5 -0,8 Mach, meluncur di ketinggian jelajah 40-100 m.

Didukung oleh mesin turbofan hemat bahan bakar, KD-20 dapat mencapai jarak antara 1.500 dan 3.000 km, tergantung berat muatan hulu ledak yang dibawanya.

Sebagai senjata strategis, KD-20 mampu dimuati hulu ledak nuklir dan konvensional. Namun sejauh ini dilaporkan tidak ada indikasi bahwa rudal itu bersenjata nuklir.

KD-20 menggunakan panduan INS dan TERCOM (digabungkan dengan GPS/Beidou) dan memiliki jendela optik DSMAC yang meningkatkan kemampuan anti-jamming serta akurasinya meningkat baik di malam hari dan dalam kondisi cuaca buruk.

KD-20 resmi memasuki layanan dengan PLAAF pada akhir 2000-an, bersama dengan munculnya pembom seri H-6M yang dikonversi dari H-6F yang mampu membawa dua rudal (satu di setiap sayapnya).

Selain pada H-6M, KD-20 juga bisa dibawa oleh pembom versi terbaru H-6K dan H-6N meningkat hingga enam rudal.

Digadang KD-20 juga akan mempersenjatai pembom siluman H-20 yang tengah dikembangkan oleh pabrik pesawat Xian.

-RBS-

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

6 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

7 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

12 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

12 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago