Panas, Rusia kerahkan T-90M ke pasukan Moskow di zona operasi khusus

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia segera mengerahkan sejumlah tank tempur utama T-90M Proryv (Breakthrough) canggih guna memperkuat pasukan Moskow dari unit lapis baja Distrik Militer Pusat yang berada zona operasi militer khusus Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa (20/12) melaporkan, saat ini sejumlah awak tank sedang menyelesaikan pelatihan akhir oleh para instruktur mereka berdasarkan pengalaman tempur yang telah dilalui di Ukraina sebelumnya.

Para awak tank ini akan memulai misi perang dalam kelompok tempur Otvazhniye (Pemberani), tulis Kementerian Pertahanan Rusia.

T-90M Proryv dikembangkan oleh Biro Desain Mesin Transportasi Ural (bagian dari pabrikan pertahanan Uralvagonzavod).

Proryv merupakan kendaraan lapis baja tercanggih dari keluarga tank T-90 dan yang paling cocok untuk operasi di medan perang berkat perlindungan menyeluruhnya.

Tank ini dilengkapi dengan sistem kontrol tembakan otomatis dan teknologi survivabilitas yang ditingkatkan.

Menurut data perusahaan, T-90M telah mengalami modernisasi berlapis-lapis dan dapat disebut sebagai kendaraan tempur baru.

Tank ini telah dilengkapai dengan turet baru yang berbeda dari modul tempur yang diproduksi secara serial serta menggunakan mesin 1.130 hp yang lebih bertenaga.

Proryv dengan meriam tank 125 mm dapat menembakkan amunisi baru yang kuat dan juga rudal yang mampu melenyapkan tank musuh pada jarak hingga 5 km.

Penglihatan multisaluran baru memungkinkan tank menggunakan persenjataannya setiap saat, siang atau malam hari.

Selain itu, opsi untuk bertukar data dengan kendaraan tempur lain secara real time telah menjadi salah satu keunggulan utama tank yang ditingkatkan.

Ditambahkan, armor T-90M memiliki lapisan antiselip mirip dengan yang dipasang pada tank tempur utama T-14 Armata.

Apakah masa kejayaan tank dalam perang modern masih bisa terbuktikan di tengah ancaman drone yang semakin nyata?

Jawabannya kita tunggu setelah armada Proryv dikerahkan ke medan perang Ukraina.

-JDN-