Air Force

Dua A400M Turki yang tertahan di Ukraina sejak Februari akhirnya bisa pulang kampung

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dua pesawat angkut militer A400M milik Angkatan Udara Turki yang tertahan di Ukraina sejak perang Rusia-Ukraina berkecamuk, akhirnya bisa kembali pulang ke negaranya.

Selama sepuluh bulan, kedua pesawat buatan Airbus Defence and Space itu tertahan di Bandara Internasional Boryspil, luar kota Kyiv, Ukraina.

“Dua pesawat A400M kami, yang kami kirim ke Ukraina untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi warga kami dan yang tetap berada di Bandara Boryspil setelah wilayah udara ditutup, telah mulai kembali ke Pangkalan Udara Kayseri,” tulis Kementerian Pertahanan Turki di akun media sosialnya pada hari Selasa (20/12).

Kementerian Pertahanan Turki tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai perolehan izin lepas landas kedua pesawat tersebut.

Namun sebelumnya, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pernah mengatakan bahwa pengembalian pesawat A400M telah didiskusikan dengan otoritas Rusia dan Ukraina.

Ia saat itu mengatakan bahwa pesawat Turki akan secepatnya kembali.

Seperti diberitakan Airspace Review pada 19 Agustus lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam pertemuannya dengan Zelensky, Erdogan di antaranya membahas situasi keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir yang diduduki Rusia dan mencari jalan keluar dari konflik dengan Rusia.

Selain itu, kedua pemimpin membahas mengenai pengembalian pesawat angkut militer Airbus A400M milik Angkatan Udara Turki yang terjebak di Ukraina.

Diketahui, dua pesawat A400M dari Komando Angkatan Udara Tempur Turki di Eskisehir terbang ke Ukraina sebelum invasi militer Rusia terjadi (Rusia menyebutkan operasi militer khusus).

Pesawat tiba di Bandara Boryspil di luar ibu kota Ukraina, beberapa jam sebelum dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Menurut skenario yang disiapkan oleh Kementerian Pertahanan Turki saat itu, tugas kedua A400M tersebut adalah untuk membangun jembatan udara guna mengevakuasi warga Turki keluar dari Ukraina.

Namun, tak lama setelah pesawat mendarat di Bandara Boryspil pada pagi hari, Ukraina langsung menutup wilayah udaranya akibat terjadi serangan hebat dari Rusia.

-Poetra-

Poetra

Recent Posts

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

49 minutes ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

3 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

3 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

3 hours ago

Drone hutan: Perang senyap di bawah kanopi pepohonan

Ukraina meluncurkan konsep drone penyergapan yang beroperasi semi-otonom dan mampu bertahan berhari-hari di pepohonan untuk…

8 hours ago

Rencana ‘gila’ Armada Emas Trump: AS akan bangun 25 kapal perang tercanggih kelas Trump untuk dominasi maritim dunia

AIRSPACE REVIEW - Presiden AS Donald Trump meluncurkan rencana militer dan industri ambisius baru, yaitu…

9 hours ago