AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Warganet Indonesia, khususnya pecinta dunia penerbangan militer, dikagetkan dengan beredarnya foto prototipe pesawat KF-21 Boramae yang tidak lagi menyertakan gambar bendera Indonesia (Merah Putih).
Tampak dalam foto yang diunggah di media sosial, bendara Merah Putih itu telah dihapus dengan ditutupi stiker putih.
Sementara di bawahnya masih terlihat logo Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Dari sejumlah foto yang disandingkan, nyatanya hanya di satu pesawat KF-21 di mana bendera Merah Putih itu tidak tampak lagi.
Sementara di prototipe lainnya yang sedang menjalani uji terbang masih terlihat utuh bendera Merah Putih di sebelah bendera Republik Korea.
Belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai hal tersebut.
Banyak yang berspekulasi bahwa pencopotan gambar bendera Indonesia dari pesawat KF-21 terkait tunggakan kewajiban yang harus dibayarkan Jakarta dalam program yang dulu disebut KF-X/IF-X ini.
Namun seperti Airspace Review beritakan pada 4 November lalu, Indonesia telah memulai kembali pembayaran kepada Korea Selatan atas keterlibatannya dalam program pengembangan pesawat tempur multiperan KF-21 Boramae.
Pada 1 November, Indonesia telah membayar sebagian dari biaya pengembangan KF-X. Jumlahnya KRW9,41 miliar (6,63 juta dolar AS), mengutip laporan Janes.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan telah mengatakan bahwa berdasarkan perjanjian ini, Indonesia akan berkomitmen kembali untuk mendanai 20% dari biaya pengembangan KF-21 hingga tahun 2026.
Struktur asli disepakati oleh Korea Selatan dan Indonesia pada tahun 2015.
Berdasarkan kesepakatan ini, kedua negara bersama-sama menginvestasikan KRW8,8 triliun (6,2 miliar dolar) untuk mengembangkan KF-21.
Di bawah struktur ini, pembayaran dijadwalkan akan dilakukan oleh Indonesia hingga tahun 2028, tetapi Jakarta sempat menghentikannya pada tahun 2019.
Dengan Indonesia membayar 20% dari biaya pengembangan, maka Indonesia mendapatkan akses ke teknologi, keahlian, dan opsi untuk membeli pesawat.
Dalam proyek pengembangan KF-21 ini, rencananya PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan membangun satu prototipe jet tempur generasi 4,5 ini di Bandung dengan bantuan dari KAI.
-RNS/RBS-