Ketakutan akan drone Iran menyeruak di antara tentara Ukraina

Drone Shahed-136 menyerang sistem pertahanan udara Ukraina

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah pesawat tak berawak buatan Iran dilaporkan membuat penampilan perdananya di langit di atas Ukraina lebih dari seminggu yang lalu.

Sersan Andriana Arekhta dari Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim bahwa pesawat tak berawak itu menyerang unit pasukan khusus saat terlibat dalam pertempuran di dekat kota selatan Kherson.

Drone kemudian menabrak posisi dua kendaraan tempur lapis baja yang membawa tentara, dan menghancurkan mereka.

Mendeteksi kehadiran drone ini dengan radar sulit dilakukan, kata Arekhta. Dia menyatakan bahwa itu adalah kejadian yang signifikan, seperti dikutip dari Military Cognizance (28/9).

Mereka diidentifikasi oleh Angkatan Udara Ukraina sebagai drone bunuh diri Shahed-136 dan drone intai serang Mohajer-6.

Ukraina dan Barat menuduh Rusia mengerahkan lebih banyak drone tempur Shahed136 dan Mohajer-6 ke Ukraina selama seminggu terakhir.

Sementara beberapa menyerang infrastruktur, beberapa drone lainnya menyerang dan menghancurkan kendaraan lapis baja dan tank.

Memang, beberapa drone tersebut berhasil ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara Ukraina di distrik timur Dnipropetrovsk dan Odessa.

Kehadiran drone Rusia bantuan dari Iran ini adalah ancaman serius bagi pasukan Ukraina yang bertempur di wilayah timur negaranya.

Munculnya teknologi ini meningkatkan kebutuhan Ukraina akan persenjataan yang lebih mutakhir dari Barat untuk menangkisnya

Pihak Rusia tampaknya dapat mengubah permainan perang dengan bantuan drone Iran tersebut. Mereka dapat menghindari radar Ukraina dengan terbang di ketinggian rendah serta didukung dimensi drone yang agak kecil.

Arekhta mengklaim bahwa dia dapat saja menembak jatuh drone tersebut dengan rudal antipesawat Stinger. Tetapi itu hanya pada siang hari saja ,karena kurangnya kemampuan penglihatan malam pada senjata yang dipasok AS tersebut.

Dengan kehadiran kedua drone Iran di tangan pasukan Rusia, membuat Ukraina berang.

Pada 23 September, Ukraina menyatakan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan mengusir banyak diplomat Iran ke negara asal mereka setelah menuduh negara Timur Tengah ini menyediakan drone ke Rusia.

Iran telah dituduh menjual drone ke Rusia oleh AS dan Ukraina. Namun, pemerintah Iran sendiri telah membantah tuduhan ini.

Nasser Kanaani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menyatakan pada 24 September bahwa Iran menyesali keputusan Ukraina untuk menurunkan hubungan bilateral.

Kanaani mendesak Ukraina untuk menampilkan moderasi untuk menghindari terpengaruh oleh kelompok luar yang ingin memperburuk hubungan bilateral kedua negara.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *