AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ukraina tidak akan dapat membeli pesawat F-16 Fighting Falcon dari Amerika Serikat hingga tahun 2025, sehingga Angkatan Udara Ukraina hanya bergantung pada MiG-29 Fulcrum yang ada. Hal ini dipublikasikan oleh Defence Express Ukraina,
Pihak Ukraina secara khusus menganggap pengadaan F-16 itu terlalu lama dan menghabiskan terlalu banyak uang untuk melatih personel, termasuk pilot dan spesialis darat.
Selain itu, Ukraina harus membangun sejumlah besar infrastruktur baru untuk mengoperasikan jet tempur F-16 sesuai dengan standar NATO, seperti dikutip dari Military Cognizance (20/9).
Pilihan yang paling mungkin untuk Angkatan Udara Ukraina saat ini, menurut majalah Defense Express, adalah mengandalkan jet MiG-29, yang sekarang menjadi jet tempur paling canggih di negara itu.
Pihak Ukraina harus menempatkan suku cadang dan aksesori untuk MiG-29 pada daftar penerima bantuan dari Barat, menurut media Ukraina tersebut, daripada berharap mendapatkan bantuan jet tempur standar NATO.
Karena banyak anggota NATO masih mengoperasikan jet MiG-29 hari ini, maka suku cadang pengganti untuk Fulcrum sangat banyak.
Suku cadang ini me
mungkinkan pesawat MiG-29 Ukraina untuk terus beroperasi dalam waktu lama lagi dengan intensitas tinggi.
Selain itu, bukti baru baru-baru ini muncul ketika pihak Ukraina menyatakan bahwa mereka telah mengerahkan senjata anti-radiasi Amerika Serikat dengan MiG-29 miliknya, membuat banyak orang berasumsi bahwa Ukraina tidak memerlukan jet Barat lagi.
Cukup dengan melakukan modifikasi, persenjataan pesawat Barat baik udara ke udara dan udara ke darat bisa dipasangkan pada MiG-29 mereka.
Oleh karena itu, Ukraina dapat melanjutkan di jalur untuk meningkatkan kekuatannya sendiri, dengan secara efektif menggunakan jet tempur MiG-29 dengan persenjataan NATO, dan memperkuat kemampuan pertahanan udaranya daripada mencari bantuan jet standar NATO.
Saat ini jet tempur garis depan Angkatan Udara Ukraina diperkirakan terdiri dari 32 Su-27 dan 51 MiG-29.
Sejumlah pesawat telah hancur sejak perang dengan Rusia mulai 24 Februari 2022.
-RBS-