JPO: Semua F-35 mengandung komponen logam buatan China, tidak ada pengaruh terhadap keamanan nasional dan penerbangan

Elephant Walk 52 F-35AR. Nial Bradshaw

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebanyak 825 unit jet tempur siluman F-35 Lightning II yang telah dikirimkan oleh Lockheed Martin kepada para pelanggannya, semua mengandung paduan kobalt dan samarium buatan China.

Kantor Program Gabungan (JPO) F-35 menilai, tidak ada masalah dengan hal itu dan tidak ada pengabaian terhadap keamanan nasional.

Dengan demikian, JPO menyarankan agar pengiriman F-35 kepada pelanggan tetap dilaksanakan.

Sebelumnya muncul penemuan bahwa komponen kobalt dan samarium buatan China ditemukan pada bagian pompa mesin turbo yang diproduksi oleh Honeywell untuk jet F-35. Hal ini melanggar aturan pembelian Pentagon, seperti diberitakan Bloomberg.

Setidaknya, pengiriman tiga F-35 telah ditangguhkan mulai 31 Agustus setelah adanya penemuan tersebut.

“Semua pesawat yang dikirim memiliki komponen yang mengandung logam khusus ini. Tim F-35, termasuk Lockheed Martin dan Kantor Program Gabungan, menilai bahwa tidak ada risiko keamanan atau risiko keselamatan penerbangan terhadap pesawat atau program dari komponen mesin turbo,” kata Russell Goemaere, Juru Bicara JPO, dalam sebuah pernyataan hari Jumat.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya telah mengonfirmasi bahwa magnet logam tersebut tidak mengirimkan informasi atau membahayakan terhadap integritas pesawat dan tidak ada risiko kinerja, kualitas, keselamatan, atau keamanan yang terkait dengan masalah operasi penerbangan F-35.

JPO merekomendasikan untuk mengabaian hal itu. Sebab, tidak ada kaitan dengan keamanan nasional sehingga pengiriman F-35 kepada pelanggan dapat dilanjutkan.

Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh Pentagon melalui pernyataan Wakil Menteri Pertahanan AS William LaPlante.

Rumitnya rantai pasakan suku cadang pesawat

LaPlante menyatakan akan bergerak mencari pengabaian yang memungkinkan pengiriman F-35 dapat diteruskan, ujarnya pada konferensi pers, Jumat sore.

Ia menandaskan bahwa adanya komponen magnet logam dari China menunjukkan betapa rumitnya rantai pasokan basis industri pertahanan.

Kontraktor membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang ada dalam rantai pasokan mereka sendiri.

Sementarea itu sebuah laporan menyebutkan, magnet logam pada mesin turbo pesawat F-35 yang berasal dari China diproduksi dan dipasok oleh subkontraktor yang tidak dikenal. 

Lockheed Martin sebelumnya menyebut, terdapat hampir 1.400 perusahaan yang berbasis di 45 negara memasok suku cadang untuk F-35.

Honeywell sendiri memasok lebih 100 suku cadang untuk setiap F-35 yang dibuat, termasuk avionik, sistem navigasi inersia, kontrol bahan bakar mesin, pendingin kokpit dan avionik, roda dan rem, serta sistem manajemen termal.

Mereka sebelumnya mengklaim telah berhenti memasok logam dari China. Namun, temuan magnet logam dari China menunjukkan bahwa faktanya ada.

F-35 merupakan jet tempur modern buatan AS yang diminati oleh banyak negara, namun hanya dijual oleh AS kepada negara-negara yang disetujui.

Pesawat ini memiliki informasi teknologi rahasia yang dijaga agar tidak jatuh ke tangan musuh.

F-35 mampu mengetahui keberadaan musuh-musuhnya di udara dari jarak jauh tanpa ia sendiri diketahui oleh musuh-musuhnya.

Beragam teknologi pada pesawat ini menjadi kunci keunggulannya dibandingkan jet serupa buatan China maupun Rusia, klaim AS.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *