AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat AS (US Army) akan mengganti drone AAI RQ-7 Shadow dengan Future Tactical Unmanned Aircraft System (FTUAS) Jump 20.
FTUAS ini akan dikembangkan oleh produsen drone AS, AeroVironment.
Saat ini kontrak 9 juta USD telah diberikan oleh US Army kepada AeroVironment untuk membuat prototipe sistem yang diharapkan.
Dikatakan, pengganti drone Shadow harus dapat diangkut menggunakan helikopter CH-47 Chinook.
Persyaratan lainnya adalah mampu terbang lebih dari enam jam dan beroperasi hingga jarak lebih dari 100 km.
Yang paling membedakan, bila RQ-7 terbang menggunakan sistem ketapel, maka untuk Jump-20 proses terbang dan mendarat dilakukan secara vertikal (VTOL) layaknya sebuah helikopter.
Dengan kontrak tersebut nantinya US Army akan memperoleh tujuh unit Jump 20.
RQ-7 Shadow diperkenalkan pada tahun 2002. Ini adalah drone berukuran sedang dengan jangkauan 110 km (68 mil).
Drone tersebut dimaksudkan untuk pengintaian, bercak target, penilaian kerusakan, dan tugas lainnya.
-Jaden-
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…