Polandia borong 32 helikopter AW149 dari Leonardo

ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Efek perang Rusia-Ukraina, membuat Polandia secara agresif memperbaharui alutsista militernya secara masif dengan mendatangkan peralatan perang modern dan luar negaranya.

Baru saja (27/7) Kementerian Pertahanan Polandia meneken kontrak pengadaan dalam jumlah fantastis K2 Black Panther MBT, K9 Thunder SPH, dan jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle dari Korea Selatan.

Boeing_contoh2

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Polandia juga telah menandatangani kontrak pada 1 Juli untuk pengadaan helikopter militer Leonardo AW149 dari Italia.

Kontrak dengan nilai PLN8,25 miliar (€ 1,76 miliar) ini untuk mendapatkan 32 heli AW149 yang rencananya akan diserahkan mulai dari 2023 hingga 2029 mendatang.

Mengenai AW149, merupakan helikopter multiperan kelas sedang yang dikembangkan oleh AgustaWestland (sekarang Leonardo) menggunakan basis helikopter AW139.

Programnya diluncurkan pada Farnborough Air Show 2006 dan sukses melakukan penerbangan pertamanya pada 13 November 2009.

Operator pertama AW149 datang dari Thailand, di mana Polisi Kerajaan Thailand mengoperasikan satu unit dan AD Thailand memiliki lima AW149.

Pengguna kedua AW149 adalah Angkatan Laut Mesir yang pesan sebanyak 24 unit pada 2019, 10 di antaranya telah dikirimkan pada tahun 2020-2021 lalu.

Mengenai spesifikasi dan kinerjanya, AW149 memiliki dimensi panjang 17,57 m, lebar 3,06 m, dan tinggi 5,14 m.

Heli dapat diawaki satu atau dua pilot dan mengangkut 18 penumpang atau 12 pasukan bersenjata lengkap.

Sebagai penggeraknya dua mesin Safran Aneto -1K. Kecepatan maksimumnya 310 km/jam dengan jangkauan operasi 800 km atau daya tahan 4 jam.

Polandia sendiri sebenarnya juga memiliki industri helikopter yang cukup terkenal melalui pabrikan PZL-Swidnik (kini milik AgustaWestland/Leonardo).

Salah satu produknya unggulannya adalah W-3 Sokol (Falcon), helikopter multiguna kelas sedang bermesin ganda asli rancangan dalam negeri.

W-3 Sokół sukses menjalani penerbangan pertamanya pada 16 November 1979, dan diproduksi mulai 1986-2015 sekitar 150 unit yang digunakan oleh militer Polandia, Ceko, Filipina dan Myanmar.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *