Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pejabat Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah mengerahkan pengebom strategis Tu-22M3 dan melakukan pengeboman karpet (carpet bombing) di Mariupol, kota pelabuhan yang terkecpung di Ukraina timur.

Pengeboman tersebut dinilai barbar.

“Untuk pertama kalinya sejak awal agresi bersenjata, pengebom jarak jauh Tu-22M3 melakukan serangan bom, serangan udara ini dilakukan di kota Mariupol,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk, dikutip The Times (18/4).

Kementerian Pertahanan Rusia sendiri juga telah membagikan rekaman yang menunjukkan momen pemboman karpet di pabrik baja Mariupol.

Selama agresi sejak 24 Februari lalu, diketahui AU Rusia lebih mengandalkan Su-34 dalam pengeboman yang menerobos jauh ke beberapa wilayah udara Ukraina.

Sedangkan pengebom strategis seperti Tu-95, dan Tu-160 belum dimainkan, baru Tu-22M3 yang belakangan digunakan menggempur wilayah Mariupol.

Pengebom yang dijuluki Backfire oleh NATO ini, telah di-upgrade menjadi versi Tu-22M3M. Dengan membenamkan teknologi avionik terkini yang digadang mencapai 80 persen.

Termasuk di dalamnya bombsight SVP-24-22, radar array bertahap NV-45, sistem navigasi GLONASS, kokpit kaca digital modern dan kontrol mesin, penanggulangan peperangan elektronik, dan kemampuan untuk menggunakan senjata udara ke permukaan yang presisi.

Persenjataan yang dapat dibawa oleh Tu-22M3M selain bom konvensional atau berhulu ledak nuklir adalah tiga rudal Kh-32 atau empat Kh-47M2 Kinzhal.

Tu-22M3M juga menggunakan dapur pacu yang sama dengan pembom Tu-160M2 yakni mesin NK-32-02.

Kementerian Pertahanan Rusia bermaksud meningkatkan hingga 30 pesawat dari sekitar 60 Tu-22M3 yang ada saat ini menjadi varian Tu-22M3M yang canggih.

-RBS-