AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Berkaca dari agresi militer Rusia ke Ukraina, Jerman memandang perlu untuk meningkatkan pertahanannya. Khususnya terkait dengan jet tempur multiperan siluman F-35.
Dikabarkan, Jerman akan mengakuisisi F-35 buatan Lockheed Martin sebanyak 35 unit.
Namun demikian, pengumuman resmi ini baru akan disampaikan paling cepat minggu depan.
Akuisisi ini akan memberi Jerman armada jet tempur generasi ke-5 setidaknya dua kali lipat dari ukuran Angkatan Udara Rusia.
Jerman yang selama ini belum mencapai pengeluaran pertahanan sebesar 2% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) seperti disyaratkan NATO, akan menambah anggaran militernya.
Invasi Rusia ke Ukraina dan kebijakan luar negeri Vladimir Putin yang agresif, rupanya telah membuat Jerman mengevaluasi kembali investasi pertahanannya.
Jerman disebut akan mengalokasikan 113 miliar dolar AS khusus untuk proyek senjata.
Jet siluman F-35 dibeli Jerman untuk menggantikan peran Tornado IDS (Interdiction and Strike) dan ECR (Electronic Reconnaissance).
Panavia Tornado diperkenalkan pertama kali pada 1979. Pesawat bermesin ganda ini mampu terbang hingga kecepatan Mach 2,2.
Secara teknis, F-35 terbang lebih lambat dari Tornado dan memuat senjata yang juga lebih sedikit.
Akan tetapi, F-35 memiliki keunggulan sifat siluman, fusi sensor, dan daya komputasi.
Jerman menjadi negara ke-15 yang akan mengoperasikan F-35, termasuk tujuh negara Eropa di dalamnya.
-Poetra-

