AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tahun 2008, saat terjadi konflik di Osetia Selatan, Rusia membeli drone dari Israel.
Saat itu Tel Aviv tak mau melepas drone termutakhirnya, namun masih mengizinkan penjualan drone Searcher II kepada Moskow.
Kerja sama berlanjut, tahun 2016 Rusia mulai mendapatkan izin produksi lisensi.
Pekerjaan dimulai dengan merakit komponen-komponen Searcher Mk II yang telah disediakan oleh Israel. Drone yang dibuat di Rusia ini diberinama Forpost.
Setahun kemudian pada 2017, Rusia mulai membuat komponen-komponen drone ini di dalam negeri.
Di akhir tahun itu, prototipe drone Forpost langsung dikirim ke Suriah untuk uji coba.
Dua tahun setelah itu pada 2019, drone Forpost-R buatan Rusia berhasil mengudara.
Di tahun itu pula, dalam Forum Army-2019, perusahaan NPP Airborne & Marine Electronics mempresentasikan sistem optronik gyro-stabilized GOES-4 untuk Forpost-R.
Sejumlah penyempurnaan lainnya terus dilakukan oleh Rusia untuk drone Forpost-R, termasuk sistem-sistem lain buatan Rusia.
-Poetra M-
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…