Helicopter

Heli bersenjata Bell dari masa ke masa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bell Textron Inc. adalah produsen kedirgantaraan asal Amerika Serikat berbasis di Fort Worth, Texas yang didirikan sejak 1960. Dikenal juga sebagai produsen helikopter papan atas dunia.

Khusus untuk helikopter bersenjata, Bell telah memulainya dari pengembangan heli intai bersenjata Bell 207 Sioux Scout yang terbang perdana 27 Juni 1963.

Kemudian dipercaya membuat heli serang untuk Angkatan Darat AS, Bell AH-1 Cobra yang menjalani terbang perdana 7 September 1965.

Disusul varian Bell AH-1J Sea Cobra terbang perdana 1968 dan varian Bell AH-1W Super Cobra tahun 1986. Dan versi mutakhir Bell AH-1Z Viper mengudara pertama 8 Desember 2000.

Bell pernah membangun prototipe heli serang dengan biaya perusahaan sendiri Bell 309 King Cobra. Terbang perdana 10 September 1971, tapi tidak pernah masuk jalur produksi.

Di awal 1970-an Bell terlibat kompetisi untuk membuat heli serang baru. Bell YAH-63 sukses menjalani terbang perdana 1 Oktober 1975, namun kalah bersaing dengan Hughes YAH-64 (kini menjadi Boeing AH-64 Apache).

Selanjutnya Bell juga sukses dengan heli intai bersenjata keluarga Kiowa. Seri Bell 206A menjalani terbang perdana 10 Januari 1966, lalu versi OH-58D terbang perdana 6 Oktober 1983 dan OH-58F pada 26 April 2013.

Bell juga mengembangkan calon penerus keluarga Kiowa dengan menawarkan Bell ARH-70 Arapaho yang terbang perdana 20 Juli 2006.

Pada awal 1980-an, Bell terpilih dalam program LHX Angkatan Darat AS bersaing dengan Sikorsky (kelak menjadi RAH-66 Comanche). Bell tersingkir dalam program heli pengganti AH-1, OH-6 dan OH-58 ini.

Terakhir, Bell kembali terpilih sebagai finalis program FARA Angkatan Darat AS bersama Sikorsky Raider X. Helikopter rancangan Bell, 360 Invictus direncanakan terbang perdana pada 2023 mendatang.

RBS

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago