AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia mengatakan akan tetap mengirimkan sistem pertahanan udara Pantsir-S1 ke Myanmar sesuai jadwal meskipun telah terjadi kudeta militer pada Februari lalu di negara Asia Tenggara itu.
Diketahui, Rusia dan Myanmar mencapai kesepakatan untuk pengadaan sistem hanud Pantsir-S1 ini pada Januari 2021.
Menurut The Irrawaddy, hubungan bilateral Myanmar dengan Rusia telah mencapai tingkat baru sejak kudeta Februari, kata juru bicara rezim Mayor Jenderal Zaw Min Tun.
Pantsir-S1 dirancang oleh Biro Desain Instrumen KBP Tula dan diproduksi oleh Pabrik Mekanik Ulyanovsk.
Sistem hanud yang dijuluki NATO sebagai SA-22 Greyhound ini, pertama kali diperkenalkan kepada publik dalam MAKS 1995 di Zhukosvsky dekat Moskow.
Pantsir-S1 dirancang untuk melindungi area vital militer ukuran kecil maupun besar terhadap serangan udara berpemandu presisi dari ketinggian rendah.
Persenjataan Pantsir-S1 terdiri dari 12 peluru kendali permukaan ke udara 57E6 dan dua kanon otomatis 2A38M30 yang dikembangkan dari kanon laras ganda GSh-30 30 mm.
Dilengkapi dengan radar pelacak yang mampu mendeteksi target udara dengan permukaan dispersi efektif hingga 2-3 meter persegi pada jarak lebih dari 30 km.
Sistem senjata dan radar hanud Pantsir-S1 dapat dipasangkan pada sasis truk Ural 5323 berpenggerak 8×8 atau truk Kamaz 6560 juga berpenggerak 8×8, keduanya buatan Rusia.
Untuk menindaklanjuti akuisisi Pantsir-S1 ini, delegasi militer dari Myanmar yang dipimpin oleh Jenderal Maung Maung Aye, kepala staf umum, berada di Moskow untuk menghadiri Forum Teknis Militer Internasional ARMY-2021 dan berpartisipasi dalam International Army Games.
Dilaporkan, Jenderal Maung Maung Aye, juga akan memeriksa jet tempur Sukhoi Su-30 yang belum dikirim Rusia ke Myanmar, termasuk juga drone intai taktis Orlan-10.
RBS
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…