Armored Vehicle

Taiwan kembangkan panser kanon Yunpao 105 ISV 8X8

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Biro Persenjataan Kementerian Pertahanan Nasional (MND) Taiwan mengumumkan pada Sabtu (31/7), pihaknya berencana untuk mengembangkan panser yang dipersenjatai meriam 105 mm untuk angkatan darat.

Melansir Taiwan News, laporan anggaran Kantor Audit Nasional 2020 menunjukkan bahwa Komando AD awalnya memilih meriam 120 mm untuk panser barunya. Namun, setelah berdiskusi dengan unit pengembangan, akhirnya lebih memilih meriam 105 mm.

Biro Persenjataan mengatakan, meriam 105 mm masih merupakan kanon yang paling banyak digunakan untuk kendaraan lapis baja di seluruh dunia.

Sedangkan kendaraan tempur dengan meriam 120 mm sebagian besar masih dalam tahap pengembangan di banyak negara dan belum diproduksi secara massal, kata biro tersebut.

MND

Guna mendukung proyek ini, pada Maret lalu Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung Shan telah membeli dua meriam tank M68A2 dari AS untuk mempelajari desain mereka, sebagai bagian dari penelitian pengembangan untuk kendaraannya sendiri.

Panser jenis Infantry Support Vehicle (ISV) ini selain berkanon utama 105 mm, juga didukung senapan mesin 7,62 mm koaksial, dan turret senapan kendali jarak jauh (RCWS) dengan senjata kaliber 12,7 mm.

Panser kanon yang dikembangkan dalam Proyek Cheetah ini menggunakan basis kendaraan tempur 8×8 Yunpao (Clouded Leopard/Macan Dahan Taiwan).

Sebanyak dua prototipe akan dibangun yang dijadwalkan selesai sebelum tahun 2023.

MND mengharapkan Yunpao 105 ISV menjadi panser kanon yang sangat mobile, ringan, mampu merespons dengan cepat dan siap berempur di garis depan.

RBS

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

50 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago