AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) Jenderal Charles Q. Brown Jr. membantah pemberitaan media baru-baru ini yang menyebut F-35 sebagai pesawat gagal.
Hal itu disampaikan Brown dalam konferensi pers di acara Aerospace Warfare Symposium AFA secara virtual pada 25 Februari 2021.
Ia menegaskan, Angkatan Udara tetap berkomitmen pada F-35 dan menjadikan pesawat ini sebagai “landasan” dari perencanaan kekuatan USAF ke depan.
Sedangkan studi penerbangan taktis baru, kata Brown, akan memutuskan apakah USAF harus meningkatkan produksi jet ini atau tidak.
“F-35 adalah landasan… kemampuan pesawat tempur kami,” kata Brown seperti diberitakan Air Force Magazine.
Ditambahkan, TacAir Study yang ia luncurkan minggu lalu hanya akan melihat sistem apa yang sekiranya dibutuhkan untuk melengkapinya.
“Usia sebagian besar kekuatan tempur — rata-rata 29 tahun — telah memaksa USAF untuk melihat ke depan… 10, 15 tahun ke depan, mengenai kombinasi pesawat yang tepat untuk misi yang diharapkan,” papar Brown.
Lebih lanjut ia menerangkan, studi tersebut akan mengembangkan ke mana pola pikir akan melaju dan bagaimana USAF menyongsong masa depan.
Jenderal bintang empat ini mengakui, dengan tingkat pembelian 48 hingga 60 pesawat per tahun saat ini, maka target pengadaan 1.763 unit F-35 baru akan terpenuhi pada pertengahan 2040-an.
“Saya tidak yakin hal itu akan dihargai,” kata Brown tentang jangka panjang produksi F-35 yang dibutuhkan USAF. Maka dari itu diperlukan sebuah percepatan, namun hal ini pun tergantung pada pendanaan yang akan diizinkan Kongres.”
Brown sendiri menyatakan belum bisa berkomitmen dapat meningkatkan produksi F-35 sesuai kebutuhan USAF karena hal itu berkaitan dengan kesiapan pihak pabrikan. “Saya tidak bisa (memutuskan) ini sendiri.”
Yang jelas, Brown mengakui bahwa ada “tekanan biaya” terkait dengan ongkos per jam terbang F-35 yang tinggi. “Apa yang dikerjakannya saat ini, itulah upaya yang dilakukan Angkatan Udara dengan Lockheed Martin.”
Brown membantah berupaya mengesampingkan program F-35 demi mendanai pesawat Dominasi Udara Generasi Berikutnya (NGAD). Menurutnya, NGAD mendapat pendanaan terpisah. Hanya saja, dia memang menargetkan untuk mengurangi sejumlah pesawat tua.
Di sisi yang lain, USAF telah menetapkan program untuk membeli jet tempur Boeing F-15EX sebagai pengganti F-15C/D yang sudah menua.
Roni Sont