Kegigihan Turki mengoperasikan S-400 Triumf, tunggu kebijakan Biden

S-400Russian MoD
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di tengah upaya “rekonsiliasi” Ankara dengan Washington terkait sanksi berupa embargo militer yang diberlakukan AS terhadap Turki sebagai buntut pembelian S-400 Triumf dari Rusia, Ankara tetap teguh pada kegigihannya untuk menggunakan sistem pertahanan udara yang dipermasalahkan oleh AS.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Presidensi Industri Pertahanan Turki Ismail Demir seperti disiarkan saluran televisi Turki 24.

Boeing_contoh2

Demir menandaskan, Turki akan tetap mengoperasikan S-400 Triumf dan bahkan sistem persenjataan itu telah siap digunakan. Seperti diketahui, Turki telah menerima pengiriman resimen kedua S-400 dari Rusia.

“S-400 siap untuk digunakan, Angkatan Bersenjata akan memutuskan kapan kebutuhan itu muncul,” ujar Demir seperti dikutip juga oleh TASS pada 11 Januari.

Walau mendapatkan sanksi dikeluarkan dari Program F-35, faktanya Turki hingga saat ini masih terus mengerjakan pembuatan komponen-komponen jet siluman andalan AS tersebut.

Masih berlangsungnya produksi komponen-komponen F-35 oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) ini, pada Mei tahun lalu juga disampaikan oleh Demir kepada media.

Ia mengatakan, pandemi global coronavirus telah menyebabkan pemahaman di AS untuk menyetop pengiriman komponen F-35 dari Turki tidak lagi diterapkan.

“Ada pemahaman di Amerika Serikat bahwa tidak akan ada lagi pembelian komponen F-35 dari Turki mulai Maret 2020. Tetapi pendekatan itu berlaku lagi,” ujar Demir saat itu seperti disiarkan Daily Sabah.

Boeing

Ia menandaskan, TAI terus melanjutkan produksi dan pengiriman komponen-komponen F-35 kepada AS.

Tunggu kebijakan Presiden AS yang baru

Seperti diketahui, pada Juli 2019 Washington telah mengeluarkan Turki dari Program F-35 karena Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 Triumf dari Moskow.

Sementara di satu sisi, Ankara telah memesan 100 unit jet F-35 kepada Lockheed Martin dan telah mendapatkan persetujuan Kongres.

Tak dipungkiri, hal itu membuat Washington kehilangan pundi-pundi dari pembelian 100 F-35 oleh Turki di masa pemerintahan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: AS tetap membeli suku cadang F-35 dari Turki sampai 2022

Belum diketahui bagaimana politik luar negeri AS berikutnya menghadapi Turki, khususnya dalam hal pembelian S-400 Triumf dan potensi gangguan terhadap produksi dan penjualan F-35.

Hal itu akan ditentukan lebih lanjut oleh Presiden AS yang baru, Joe Biden.

Roni Sont

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *