Rusia menguji drone kamikaze buatan Kalashnikov di Suriah

ZALA Lancet droneKalashnikov Concern

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia telah menguji coba drone kamikaze buatan Kalashnikov Concern di Suriah. Direktur Jenderal Rostec, Sergei Chemezov seperti diberitakan Rossiyskaya Gazeta (7/12/2020) mengatakan, drone KUB-UAV dan Lancet telah terbukti efektif penggunaannya.

Kalashnikov membuat drone kamikaze KUB-UAV dan Lancet melalui anak perusahaannya, ZALA Aero. Terdapat beberapa varian dari drone Lancet yang digunakan.

Pihak pengembang menyebut, drone bunuh diri merupakan senjata multiperan cerdas yang mampu secara mandiri menemukan dan menghancurkan targetnya.

KUB-UAV merupakan drone ringan dengan muatan mencapai 3 kg. Drone senyap ini dapat terbang selama 30 menit dengan kecepatan hingga 130 km/jam.

Sementara untuk Lancet terdapat dua varian yaitu Lancet-1 dan Lancet-3. Lancet-1 berbobot 5 kg dengan muatan 1 kg. Drone ini dapat mencapai jarak 40 km.

Lancet-3 berbobot 12 kg dan mampu membawa muatan seberat 5 kg.

Sedangkan Lancet-3 dilengkapi dengan saluran panduan televisi. Drone ini akan memberikan laporan langsung kepada operator sempai dirinya menghantam target.

Drone ini dapat menyerang sasaran yang berada udara, di darat, maupun di permukaan air.

Rostec telah memperlihatkan sejumlah drone-nya ini dalam Parade Hari Kemengangan dan Forum ARMY.

KUB-UAV and Lancet dronesMikhail Voskresensky/RIA Novosti

Chemezov mengatakan, Rusia juga sedang menguji drone lain di dalam negeri seperti Korsar (Corsair) UAV yang dilengkapi dengan senjata.

Drone Korsar dikembangkan oleh Biro Desain Luch di Rybinsk. Drone ini berfungsi melaksanakan pengintaian, penerbangan patroli dan observasi, dan menyerang target musuh.

Baca Juga: Drone Battle Proven Korsar Tampil Perdana di MAKS-2019

Korsar terbang dengan kecepatan hingga 150 km/jam dan lama terbang mencapai 10 jam. Sementara ketinggian terbang mencapai 6 km dan jarak jangkah hingga 160 km.

Sama seperti KUB-UAV dan Lancet, Korsar telah mendapatkan cap combat proven di Suriah.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *