Bagian badan jet tempur KF-X mulai dirakit, diluncurkan tahun depan

Badan pesawat KF-XKAI
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Aerospace Industrires (KAI) saat ini sedang melaksanakan perakitan bagian badan prototipe pertama pesawat tempur Korean Fighter eXperimental (KF-X). April tahun depan prototipe ini akan diluncurkan di fasilitas KAI di Sacheon.

Setahun kemudian, pada 2022, pesawat dijadwalkan dapat melaksanakan penerbangan perdananya.

KAI secara bertahap akan membuat KF-X dalam beberapa blok untuk Angkatan Udara Korea Selatan (RoKAF).

Block 0 merupakan blok awal, yaitu enam prototipe KF-X yang sedang dibuat saat ini.

Setelah itu, empat tahun kemudian, di tahun 2026, KAI akan membuat KF-X Block 1. Paling lambat, blok ini akan dibuat tahun 2028.

Block 1 merupakan pesawat KF-X seri produksi pertama. Pesawat ini akan dilengkapi persenjataan udara ke udara dan senjata udara ke darat secara terbatas.

Seperti Airspace Review kutip dari Jane’s dan The Korea Herald, seri produksi KF-X selanjutnya adalah Block 2. Pada seri produksi yang akan dimulai tahun 2029, persenjataan udara ke udara dan persenjataan udara ke darat akan lebih lengkap lagi.

Perkembangan lainnya, untuk radar AESA (active electronically scanned array) yang menjadi salah satu keunggulan pesawat ini, dijadwalkan rampung pengerjaannya tahun ini.

Radar AESA untuk KF-X dikembangkan oleh Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) bekerja sama dengan industri dalam negeri, Hanwha Systems.

Program KF-X merupakan proyek pengembangan pesawat tempur Generasi 4,5 kerja sama Korea Selatan dan Indonesia. Proyek bernilai 7,2 miliar dolar AS ini menggandeng Indonesia dalam keikutsertaan modal sebesar 20 persen. Dalam draft perjanjian awal, Indonesia juga akan mendapatkan prototipe KF-X yang diberi kode IF-X. Korea sempat menyinggung masalah keterlambatan pembayaran oleh pemerintah Indonesia sebagai komitmen keikutsertaan dalam program ini.

Pada Seoul ADEX (Aerospace & Defense Exhibition) di Bandara Seoul, Korea Selatan, 15-20 Oktober 2019, KAI telah memperlihatkan kepada publik mock-up jet tempur generasi 4,5 KF-X. Namun di situ tidak ada kode IF-X maupun logo keikutsertaan industri kedirgantaraan Indonesia, dalam hal ini PT Dirgantara Indonesia. Di bagian depan pesawat hanya tercantum logo KAI saja.

KF-X mock-up
Chen Chuanren

Di dalam gedung, KAI memperlihatkan bagian kokpit digital dari pesawat tempur yang menggunakan konsep persenjataan eksternal (digantung di sayap) ini.

Kokpit digital KF-X terintegrasi dengan helmet dan head-up display (HUD).

Sementara itu, mesin pertama yang akan digunakan oleh KF-X, yaitu F414-GE-400K buatan General Electric Aviation, Amerika Serikat telah dikirimkan kepada KAI pada 4 Juni 2020. Penetapan mesin ini telah diumumkan KAI pada Mei lalu.

GE Aviation akan memasok sebanyak 15 unit mesin untuk KF-X hingga tahun depan. Mesin ini akan digunakan untuk mendukung enam pesawat prototipe yang sedang dibuat.

RoKAF akan memesan 120 unit KF-X untuk menggantikan pesawat F-5E/F Tiger dan F-4D/E Phantom. Untuk kebutuhan ini, GE Aviation akan memasok 240 unit mesin plus suku cadang bagi KF-X yang bermesin ganda.

Kerja sama GE Aviation dengan Korea Selatan bukan kali ini terjadi. Sebelumnya, GE Aviation telah memasuk mesin F404 yang digunakan oleh jet tempur latih berkecepatan terbang supersonik, T-50 Golden Eagle. Pesawat ini telah dimiliki oleh Indonesia yang menempatkannya di Skadron Udara 15, Lanud Iswahjudi.

Selain memasok mesin untuk T-50, GE Aviation juga memasok mesin turboshaft GE T700 yang digunakan oleh helikopter Surion serta mesin F110 yang digunakan oleh jet tempur F-15K Slam Eagle.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *