Berita

Perwira Karier mantan Instruktur F-16 akan pimpin AU AS

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 7 Juni 2020, Senat Amerika Serikat secara resmi menerima nominasi Jenderal Charles Quinton Brown, Jr. sebagai Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF Chief of Staff).

Sebelumnya pada 2 Maret 2020, Panglima AU AS di Pasifik (Pacific Air Forces) tersebut diajukan Presiden Donald Trump kepada Senat untuk menjadi orang nomor satu USAF menggantikan Jenderal David Lee Goldfein yang akan memasuki masa pensiun.

Jenderal Charles Brown merupakan lulusan Texas Tech University yang masuk USAF lewat jalur ROTC (Reserve Officer Training Corps), yang kalau di Indonesia padanannya adalah jalur PSDP (Prajurit Sukarela Dinas Pendek).

Pria kelahiran San Antonio, Texas, tahun 1962 tersebut meniti kariernya dengan menjadi pilot jet tempur F-16 Fighting Falcon, dan bahkan sempat menjadi instruktur di sekolah kesenjataan tempur USAF (USAF Weapons School) di Nellis Air Force Base, Nevada. Selanjutnya Brown pun sempat menjadi komandan di satuan tersebut.

Pria yang juga pernah menjadi wakil panglima di US Central Command itu telah mengantongi 2.900 jam terbang di pesawat F-16 termasuk 160 jam terbang dalam pertempuran.

Brown kenyang menerbangkan F-16 dan pernah menerbangkan semua varian F-16 yang dimiliki AU AS.

USAF

Konfirmasi pria keturunan Afrika-Amerika itu oleh Senat AS disambut positif banyak pihak dan diharapkan dapat meredakan ketegangan akibat isu rasialisme yang melanda Amerika belakangan ini.

Brown sendiri baru-baru ini mengungkapkan pandangannya perihal isu rasialisme tersebut dengan mengunggah video pendek bertajuk “What I’m Thinking About” lewat kanal Pacific Air Forces di Youtube. Video tersebut menuai banyak pujian serta sambutan positif.

Jika tak ada aral melintang, Brown akan dilantik sebagai Kepala Staf USAF pada Agustus 2020. Ia akan menjadi keturunan Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai orang nomor satu AU AS.

Antonius KK

~Apvd by Ron

Antonius KK

Observer of technology and defense issues, military writer since 2004.

Recent Posts

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

3 minutes ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

3 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

5 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

5 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

5 hours ago

Drone hutan: Perang senyap di bawah kanopi pepohonan

Ukraina meluncurkan konsep drone penyergapan yang beroperasi semi-otonom dan mampu bertahan berhari-hari di pepohonan untuk…

10 hours ago