Air Force

USAF resmi menunda produksi penuh tanker KC-46A hingga tahun 2024

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) secara resmi telah memutuskan untuk menunda jadwal produksi penuh pesawat tanker KC-46A Pegasus buatan Boeing hingga tahun 2024.

Penundaan produksi penuh pesawat ini dikarenakan KC-46A hingga saat ini masih menghadapi permasalahan pada Remote Vision System (RVS)-nya.

Jauh sebelum ini, produksi penuh KC-46A awalnya dijadwalkan pada 2017 silam. Namun faktanya hal itu telah mengalami penundaan beberapa kali.

Meski demikian, kata USAF sebagaimana diberitakan Air Force Magazine (9/6), penundaan jadwal produksi ini tidak akan menambah biaya kontrak atau dampak pengiriman pesawat.

Pada April lalu , Angkatan Udara dan Boeing telah menyetujui perbaikan RVS. Yaitu perbaikan pada sistem kamera, sensor, dan layar yang digunakan oleh operator untuk mengendalikan perangkat boom dari jarak jauh saat pengisian bahan bakar pesawat.

Saat ini sitem tersebut bermasalah dalam berbagai hal. Termasuk masalah dengan pencahayaan, citra berkualitas rendah, dan pandangan bengkok dari pesawat.

Sistem baru mencakup kamera 4K warna dengan geometri tampilan yang tepat, layar definisi yang lebih besar dan lebih tinggi, laser ranger untuk pengisian bahan bakar pengukuran jarak pesawat, dan augmented reality.

Boeing telah mengalokasikan anggaran sebesar 551 juta untuk membuat desain dan implementasi sistem baru. Dijadwalkan sistem ini dapat diaplikasikan pada 2023.

USAF telah mencanangkan pembelian 179 unit KC-46A hingga 2027. Pesawat ini akan menggantikan peran tanker KC-135 Stratotanker.

Dua negara lain di luar Amerika Serikat turut memesan pesawat ini, yaitu Israel dan Jepang.

Roni Sontani

Roni Sontani

Founder and Chief Editor of Airspace Review. Editor of Indonesian Air Force Magazine.

Recent Posts

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

3 minutes ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

3 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

5 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

5 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

5 hours ago

Drone hutan: Perang senyap di bawah kanopi pepohonan

Ukraina meluncurkan konsep drone penyergapan yang beroperasi semi-otonom dan mampu bertahan berhari-hari di pepohonan untuk…

10 hours ago