AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Air Force Research Laboratory (AFRL), lembaga riset di bawah naungan Komando Material Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF Materiel Command), mengumumkan wacana memfungsikan pesawat angkut strategis sebagai pesawat pembom.
Saat ini wacana tersebut terfokus pada pesawat angkut berat C-130J Hercules dan C-17 Globemaster III.
Kuncinya ada pada rak yang tersusun dalam sistem palet kargo standar (palletized cargo system) yang biasa diangkut pesawat-pesawat angkut tersebut.
AFRL memiliki visi bahwa rak-rak munisi khusus yang bisa diisi oleh bom-bom standar USAF bisa diintegrasikan pada palletized cargo system yang sudah ada selama ini.
Cara menjatuhkan bom-bom tersebut tentu saja sama dengan menerjunkan kargo menggunakan palletized cargo system yang ada selama ini, yaitu dengan bantuan parasut (parachute extraction system).
Saat pintu rampa belakang pesawat (ramp door) dibuka dan parasut mengembang, palet kargo akan tertarik keluar dan melayang jatuh.
AFRL telah mengirim surat pada sejumlah kontraktor pertahanan untuk meminta usul desain yang layak yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Wacana ini dimunculkan untu mengurangi beban pesawat pembom di kala kondisi superioritas udara di wilayah konflik sudah tercapai, namun perlu dilakukan bombardir skala besar.
Sementara pesawat-pesawat pembom yang mahal harganya dan mahal biaya operasinya bisa difokuskan untuk sasaran yang benar-benar strategis.
Antonius KK
editor: ron
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…