Drone

Angkatan Darat AS pesan drone target udara dari Griffon Aerospace

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan Griffon Aerospace Inc. asal Amerika Serikat (AS) dianugerahi kontrak dari  dari USACC (US Army Contracting Command) untuk pengadaan drone target udara.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada 25 Februari 2020 lalu.

Kontrak bernilai 50 juta dolar atau setara 700 miliar rupiah ini untuk pengadaan drone target udara MQM-170 Outlaw G1/G2 dan MQM-171A Broadsword. Termasuk juga pendirian depot perbaikan dan pemeliharaan, penyimpanan, pelatihan kualifikasi, dan dukungan inventaris.

MQM-170 mulai dikembangkan Griffon Aerospace di awal tahun 2000-an dan menjalani terbang perdana tahun 2003. Setahun kemudian wahana ini mulai diproduksi untuk digunakan oleh empat matra Militer AS, yaitu Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Korps Marinir.

MQM-170 berdimensi panjang 2,7 m, rentang sayap 4,15 m, dan berat 54 kg. Sebagai penggerak menggunakan mesin piston model pusher 3W 150i berdaya 17 hp.

Sebagai drone target, kecepatan maksimum MQM-170 tidaklah terlalu kencang. Yaitu hanya di kisaran 193 km/jam. Ketinggian terbangnya hingga 4.900 m dan berdurasi terbang antara 1-3 jam.

Griffon Aerospace

Griffon Aerospace melansir dua tipe dasar MQM-170, yaitu MQM-170A Outlow G1 dan MQM-170C Outlaw G2. Secara kasat mata keduanya nyaris serupa, hanya saja badan Outlow G2 sedikit lebih gendut untuk menampung bahan bakar lebih banyak.

Varian terbesar adalah MQM-171A Broadsword. Selain sebagai drone pelatihan, juga dikembangkan untuk peran pengintaian (ISR). Wahana dengan berat sekitar 180 kg ini mulai diluncurkan April 2010.

Griffon Aerospace

Baik MQM-170 G1/G2 dan MQM-171A diterbangkan menggunakan peluncur pneumatik dan mendarat menggunakan landing skid. Selain itu tersedia juga opsi menggunakan perangkat roda untuk terbang dan mendarat secara konvensional.

Seperti Airspace Review kutip dari Defence Blog, penyerahan terakhir target udara MQM-170 dan drone MQM-171 diperkirakan akan tuntas pada 23 Februari 2022 mendatang.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago