Air Force

Raytheon dapat kontrak membuat rudal AMRAAM, termasuk untuk Indonesia

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Raytheon Missile Systems mendapatkan kontrak senilai 768 juta dolar AS untuk membuat rudal udara ke udara canggih jarak menengah (advanced medium-range air-to-air missile/AMRAAM) untuk Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan 22 negara pembeli. Demikian diumumkan Departemen Pertahanan AS dalam rilisnya, Jumat.

“Rudal-rudal tersebut akan dibuat dalam Produksi Lot 33 di Tucson, Arizona,” tulis Raytheon lebih lanjut.

Diuraikan, proses produksi mencakup pembuatan rudal AMRAAM, rudal captive untuk latihan, komponen sistem pemandu, sistem telemetri, suku cadang, dan kelengkapan lainnya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan USAF, rudal-rudal AMRAAM dibuat untuk pesanan Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Indonesia, Jepang, Kuwait, Maroko, Belanda, Norwegia, Oman, Polandia, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Slowakia, Korea Selatan, Spanyol, Thailand, Turki, dan Inggris.

Rudal akan dibuat mulai tahun depan dengan batas terakhir pemenuhan kontrak pada 28 Februari 2023.

Flickr

Rudal AIM-120 AMRAAM diproduksi dalam beberapa varian dan digunakan oleh USAF sejak 1991. Varian AIM-120A/B memiliki jarak jangkau 55-75 km, varian AIM-120C-5 memiliki jangkauan di atas 105 km, dan varian AIM-120D (C-8) memiliki jangkauan lebih dari 160 km.

Rudal AMRAAM pertama kali berhasil menjatuhkan mangsa pada 27 Desember 1992 dalam Operation Southern Watch di Irak.

USAF

Ketika itu sebuah jet tempur F-16D Fighting Falcon milik USAF yang diterbangkan Capt. Gary “Nordo” North berhasil menjatuhkan MiG-25 Foxbat milik Angkatan Udara Irak menggunakan rudal AMRAAM di zona larangan terbang.

Roni Sontani

Roni Sontani

Founder and Chief Editor of Airspace Review. Editor of Indonesian Air Force Magazine.

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago