AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Pada 2013 Patria melansir varian baru keluarga panser AMV (Armored Modular Vehicle) yang dinamai sebagai AMV XP. Kata “XP” merupakan singkatan dari Extra Payload, Protection and Performance. Versi ini dikembangkan atas pesanan Militer Slowakia.
Selanjutnya tahun 2017, sebuah prototipe dari AMV XP dikirim ke Slovakia untuk diuji. Puas dengan kinerjanya, Militer Slovakia mengumumkan pesanan 81 AMV XP untuk pengiriman pada 2019 – 2024.
Panser AMV XP memiliki bobot tempur maksimum 30 ton, lebih berat dari AMV standar yang 27 ton. Varian APC AMV XP menampung tiga awak plus delapan pasukan dengan kapasitas muatan 13 ton.
Tingkat perlindungan balistik AMV XP cukup tangguh. Lapis baja bagian depannya mampu menahan tumbukan kanon 30 mm. Sementara sisi badan lainnya tahan terhadap semburan pelor hingga kaliber 14,5 mm. Dengan proteksi tambahan AMV XP dapat bertahan dari hantaman RPG-7.
Tingkat perlindungan AMV XP terhadap ranjau juga tinggi. Bisa bertahan dari ledakan ranjau darat dan IED setara dengan 10 kg TNT di bawah roda atau di mana saja di bawah lambung.
Keluarga AMV XP didukung menggunakan mesin diesel turbo Scania DC13 berdaya 603 hp. Mesin ini lebih kuat dari AMV standar yang berdaya hanya 540 hp. AMV XP dibekali transmisi otomatis 7HP 902 Economat buatan ZF.
Panser berpenggerak 8X8 ini mampu melaju hingga kecepatan maksimum 100 km/jam di jalan datar. Dengan tangki bahan bakar terisi penuh solar 500 liter, jangkauan AMV XP mencapai 1.000 km.
Untuk mengembangkan pasar keluarga AMV XP, pada Desember 2018 perusahaan asal Finlandia ini melansir purwarupa varian FSV (Fire Support Vehicle).
Debut publik panser FSV dilaksanakan pada pameran senjata internasional IDEX bulan Februari 2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
AMV XP FSV dibekali kubah senjata HITFACT L45 120 mm yang dipasok oleh Leonardo Defense Systems, Italia. Kanon ini sebelumnya telah digunakan untuk panser Centauro II MGS (Mobile Gun System) milik Angkatan Darat Italia.
Kanon AMV XP FSV ini dapat menembakkan semua jenis munisi standar NATO STANAG 4385 termasuk jenis munisi APFSDS (Armour-Piercing Fin-Stabilised Discarding Sabot) dan munisi baru berdaya ledak tinggi APM-SS11 yang dikembangkan oleh Rheinmetall, Jerman.
Sebanyak 12 peluru siap dimuntahkan dari kanonnya. Selain versi pemuatan munisi manual (berawak) ditawarkan juga versi pemuatan otomatis. Dengan ini kubah cukup diawaki oleh komandan dan juru senjata saja.
Dengan kanonnya yang perkasa ini, AMV XP FSV mampu meladeni beragam kendaraan tempur (ranpur) bahkan sekelas tank tempur utama (MBT) sekalipun.
Sebagai senapan pendukung untuk menghadapi sasaran lunak tersedia senapan mesin koaksial kaliber 7,62 mm. Opsional disediakan juga stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) di atas kubahnya bersenjatakan senapan mesin kaliber 12,7 mm.
Kelebihan AMV XP FSV bila dibandingkan dengan ranpur sejenis beroda rantai (tracked) adalah mobilitas yang tinggi. Selain itu panser beroda ban ini tak memerlukan kendaraan pengangkut jenis HET (Heavy Equipment Transporters) untuk pergeserannya.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider