Berita

TNI AU Sudah Mampu Laksanakan Perawatan Berat Propeler Pesawat C-130 Hercules

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) kini sudah mampu melaksanakan perawatan berat (overhaul) propeler pesawat C-130 Hercules. Dengan kemampuan ini, perawatan berat baling-baling pesawat Hercules tak perlu lagi dilaksanakan di luar negeri.

Hal ini terungkap dalam kunjungan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna ke Bengkel Perawatan Propeler Satuan Pemeliharaan (Sathar) 13, Depo Pemeliharaan (Depohar) 10, Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Koharmatau) di Bandung, Selasa (12/11).

Perawatan berat propeler pesawat C-130 dilaksanakan setiap melewati penggunaan selama 5.000 jam terbang.

KSAU dalam kunjungannya ke Sathar 13 didampingi oleh Komandan Koharmatau Marsda TNI Dento Priyono. Ia mendapatkan penjelasan dari Komandan Sathar 13 Letkol Tek Wawan Darmawan.

Koharmatau

KSAU menyatakan kepuasannya dan memberikan apresiasi atas prestasi yang telah dicapai oleh Sathar 13, Depohar 10, Koharmatau ini. Ia berharap, kinerja seperti ini dapat dilakukan juga oleh satuan lain di luar Koharmatau.

Untuk diketahui, kemampuan overhaul propeler C-130 diraih oleh Koharmatau pada 2018. Kemampuan diraih secara bertahap melalui program bantuan dari pemerintah Amerika Serikat.

Koharmatau

Mengutip siaran pemberitaan Koharmatau, program kerja sama antara TNI AU dengan Amerika ini pada awalnya hanya diperuntukan pada pemeliharaan propeler pesawat C-130 Hercules dan dibagi dalam beberapa fase.

Fase I dilaksanakan dari 2011 hingga 2013 dengan materi seperti bongkar-pasang (assembly-disassembly) propeler, perbaikan tingkat ringan hingga sedang (repair dan trouble shooting) komponen propeler, pengujian propeler, serta pengadaan peralatan untuk mendukung pemeliharaan tersebut.

Koharmatau

Fase II dilaksanakan dari 2013 hingga 2016, yaitu pengembangan kemampuan Bengkel Propeler hingga tahap pemeliharaan tingkat berat (overhaul) komponen propeler di luar komponen blade dan barrel, dan pengadaan peralatan untuk pemeliharaan terkait.

Kemudian pada Fase III Koharmatau melakukan pengadaan Propeller Repair Shop (PRS) secara swadaya dikarenakan program kerja sama dengan Amerika Serikat tidak meliputi seluruh materi pemeliharaan tingkat berart propeler C-130.

KSAU mengatakan, pencapaian prestasi yang kesekian kali diraih oleh Koharmatau ini membuktikan bahwa profesionalitas, militansi, dan inovasi anggota Koharmatau tidak perlu diragukan lagi.

Koharmatau

Sebelumnya, Koharmatau telah menorehkan prestasi lain yaitu perbaikan simulator pesawat Hawk 209 di Lanud Roesmin Nurjadin. Perbaikan dilakukan oleh Depohar 20, 40, dan 70.

Roni Sontani

Roni Sontani

Founder and Chief Editor of Airspace Review. Editor of Indonesian Air Force Magazine.

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

6 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago