Academy

Adu Strategi dan Koordinasi, Peserta IFRC Berlomba Tidak Lewati Batasan Waktu

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pelaksanaan hari pertama kompetisi 6th Indonesian Fire and Rescue Competition (IFRC) di kampus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug berjalan lancar. Tiga nomor dipertandingkan yaitu Road Accident Rescue (ARR), Aircraft Rescue & Fire Fighting (ARFF), dan High Angle Rescue (HAR).

ARR adalah tantangan menyelematkan korban kecelakaan jalan raya yang terjebak di dalam mobil. ARRF memadamkan api yang membakar pesawat. Sementara HAR adalah penyelamatan vertikal di mana peserta harus menyelamatkan korban dari ketinggian di atas gedung.

Nomor-nomor yang dilombakan, sebelumnya telah disampaikan panitia kepada para peserta. Para peserta yang berasal dari 21 perusahaan tambang dan mineral dalam negeri ini pun sudah mengenal materi lomba ini dalam lomba-lomba sebelumnya. Kecuali lomba yang baru, yaitu ARFF.

Roni Sontani

Perlombaan di hari pertama diikuti oleh 10 tim dari total 21 tim yang mengikuti ajang IFRC tahun ini. Sepuluh tim melaksanakan tantangan-tantangan yang diberikan, sementara 11 tim lainnya dikarantina dan tidak diperkenankan melihat atau mencari tahu kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Pada hari berikutnya, ketiga nomor yang sama masih dilombakan. Sepuluh tim pertama beristirahat, sedangkan 11 tim berikutnya melaksanakan tantangan-tantangan yang diberikan.

Pantauan Airspace Review di lapangan, Minggu (13/10), tantangan terberat dari tim yang melaksanakan kompetisi adalah mengimplementasikan strategi dan koordinasi antaranggota tim dalam menyelesaikan setiap materi lomba yang harus diselesaikan.

Rachmat Kartakusuma

Selain itu, batasan waktu yang diberikan panita menjadi tantangan tersendiri yang harus diperhitungkan setiap tim.

Dalam setiap gelar perlombaan secara bergantian ini, tim juri yang terdiri dari juri dalam dan luar negeri mengamati setiap gerakan yang dilakukan peserta dan menuliskan catatan-catatan mereka di buku penilaian.

Ada juga tim juri yang khusus mencatat waktu sehingga tim yang melewati batas waktu yang diberikan artinya dinyatakan tidak dapat menyelesaikan tantangannya.

Rachmat Kartakusuma

Dalam pelaksanaan lomba hari pertama, Ketua STPI Curug Capt. Novyanto Widadi dan Ketua Jurusan Keselamatan Penerbangan STPI Wahyu Kurniawan tampak hadir melihat jalannya kompetisi.

Roni Sontani

Roni Sontani

Founder and Chief Editor of Airspace Review. Editor of Indonesian Air Force Magazine.

View Comments

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago