Yuk, Kenali Jajaran Tank & Panser Kanon Andalan Yonkav TNI AD di HUT TNI ke-74

Leopard MBTRoni Sontani

AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) Parade perayaan HUT TNI Ke-74 yang akan berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019), akan menggelar hampir seluruh alutista milik TNI AD. Penampakannya sudah terlihat dalam acara geladi kotor/resik pada 2-3 Oktober.

Mulai dari beragam helikopter milik Penerbad, sistem artileri medan milik Batalyon Artileri Medan (Yonarmed), sistem pertahanan udara milik Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud).

Lalu beragam jenis kendaraan tempur (ranpur) milik Batalyon Infanteri Mekanis (Yonif Mekanis) hingga milik satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) turut melata.

Nah, yang cukup sepesial dalam parade kali ini adalah jajaran tank dan panser kanon milik Batalyon Kavaleri (Yonkav) juga diturunkan. Mekipun sedikit terasa kurang dengan tidak tampilnya tank ringan AMX-13 Retrofit.

Yuk, mari kita kenali dan ikuti ulasan singkat Airspace Review mengenai Tank dan Panser Kanon andalan TNI AD yang hadir di HUT TNI ke-74:

Alvis Scorpion 90 Light Tank

Light Tank
Rangga B. Sawiyya

Scorpion 90 termasuk tank modern pertama yang dimiliki TNI AD. Tank ini mulai didatangkan tahun 1995 sebanyak 90 unit dalam beragam versi. Kehadirannya untuk menggantikan sebagian tank AMX-13 buatan Perancis yang mulai uzur.

Tank ringan buatan Alvis, Inggris ini diawaki tiga orang. Persenjataan utamanya berupa kanon kaliber 90 mm buatan Cockerill, Belgia. Munisi yang dapat dibawa sebanyak 40 butir dengan pilihan berupa HE, HEAT, dan HESH .

Kehadiran awal Scorpion 90 guna memperkuat satuan Yonkav 8 Divisi Infanteri 2 Kostrad di Pasuruan, Jawa Timur dan Yonkav 1 Divisi 1 Infanteri Kostrad yang berada di Cijantung, Jakarta Timur.

KMW Leopard 2A4 MTB

Leopard MBT
Rangga B. Sawiyya

Untuk pertama kalinya Yonkav TNI AD mulai diperkuat tank tempur utama (MBT) sejak 2013. Saat itu tank Leopard 2A4 buatan KMW, Jerman mulai mendarat di Tanah Air.

Varian Leopard 2A4 mulai diproduksi antara 1985 hingga 1994 oleh KMW dimana militer Jerman mendapatkan sebanyak 695 unit. Varian inilah yang dimiliki TNI AD saat ini.

Tank berbobot 60 ton lebih ini dibekali persenjataan utama berupa kanon L/44 kaliber 120 mm buatan Rheinmetall. Laras smooth bore-nya dapat melepaskan munisi jenis KE, MZ, dan APFSDS.

KMW Leopard 2RI MTB

Leopard MBT
Rangga B. Sawiyya

Selain memiliki versi Leopard 2A4 standar, TNI AD juga mendapatkan versi upgrade yang dinamai Leopard 2RI (Republik Indonesia).

Total sebanyak 61 tank Leopard 2RI diakuisisi yang pengirimannya ke Tanah Air tuntas pada Maret 2017.

Secara tampilan versi Leopard 2RI tampak lebih modern dibanding versi Leopard 2A4 standar. 

Perbedan utamanya yakni pada pemasangan lapisan komposit AMAP (advanced modular armor protection) pada Leopard 2RI. Menjadikan tingkat proteksinya lebih baik seperti menghadapi RPG.

Sementara untuk persenjataan utama tak ada perbedaan antara Leopard 2RI dengan versi Leopard A24. Sama-sama menggunakan kanon L/44 kaliber 120 mm termasuk jenis munisi yang digunakannya.

Kedua versi Leopard 2A4/2RI kini menggantikan posisi Scorpion 90 milik Yonkav 8 yang bersarang di Pasuruan, Jawa Timur dan Yonkav 1 di Cijantung, Jakarta Timur.

Pindad Harimau 105 MT

Medium Tank Harimau
Rangga B. Sawiyya/AR

Tahun 2015 proyek tank nasional kelas medium (medium tank – MT) resmi diluncurkan. Dikembangkan bersama oleh PT Pindad dengan FNSS dari Turki. Kehadirannya untuk menggantikan tank AMX-13 dan Scorpion 90 milik Yonkav TNI AD.

Tank yang resmi mendapatkan nama Harimau ini dilengkapi kubah senjata buatan CMI, Belgia. Persenjataan utama berupa kanon Cockerill 105 mm HP (high pressure) dan senjata sekunder senapan mesin 7,62 mm koaksial.

Saat berlangsung pameran IDEF 2019 di Istanbul, Turki pada 30 April – 3 Mei 2019 silam, kontrak pengadaan 18 unit Harimau untuk Yonkav TNI AD resmi ditandatangani.

Doosan Tarantula 90

Panser Kanon
Rangga B. Sawiyya

Tahun 2013, Yon Kav TNI AD mulai diperkuat dengan panser kanon modern Tarantula buatan Doosan, Korea Selatan yang dikembangkang berdasar panser Black Fo 6X6.

Sebanyak 22 unit Tarantula diakuisisi. Penempatan ranpur ini disebar rata ke dua tempat. Pertama untuk Yonkav 1, Cijantung, Jakarta Timur dan yang kedua untuk Yonkav 9, Serpong, Tangerang, Banten.

Panser berawak tiga orang ini dibekali senjata utama berupa kanon MK3M kaliber 90 mm buatan Cockerill, Belgia. Munisi yang dapat digunakan yakni jenis HEAT, HE-T, dan APFSDS-T.

Kehadiran Tarantula  adalah untuk menggantikan panser kanon gaek FV 601 Saladin 76 buatan Alvis, Inggris. Dalam perannya, Tarantula didapuk sebagai kendaraan lapis baja untuk dukungan tembakan (AFSV).

Pindad Badak 90

Panser Badak
Rangga B. Sawiyya

Selain mendatangkan Tarantula dari Korea Selatan, Yonkav TNI AD juga diperkuat panser kanon sekelas buatan PT Pindad, yakni Badak berpenggerak 6X6.

Persenjataan utama Badak serupa dengan yang diadopsi Tarantula yakni Cockeril MK3M kaliber 90 mm. Demikian juga untuk munisi yang bisa ditembakannya.

Seperti halnya Tarantula, panser kanon Badak juga dibuat untuk menggantikkan Saladin 76. Sebanyak 14 unit Badak telah dipesan yang proses produksinya dijalankan dalam dua gelombang dari 2019-2020.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron raider

3 Replies to “Yuk, Kenali Jajaran Tank & Panser Kanon Andalan Yonkav TNI AD di HUT TNI ke-74”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *