AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India menjadi negara kelima di dunia yang berhasil membuat rudal udara ke udara jarak jauh (BVRAAM) dalam negeri dan menggunakannya untuk angkatan udaranya.
Empat negara sebelumnya adalah Amerika Serikat, Rusia, Perancis, dan Israel. Demikian dikatakan pejabat lembaga penelitian pertahanan India sebagaimana diberitakan Times of India dan dikutip Sputniknews.
Kepala Organisasi Pengembangan dan Penelitian Pertahanan (DRDO) India Dr. G. Satheesh Reddy menyatakan, rudal Astra BVRAAM sudah siap digunakan oleh Angkatan Udara India (IAF).
Rudal ini diproduksi setelah 15 tahun melewati masa penelitian dan pengembangan sejak 2004.
Disebutkan, pada tahap pertama sedikitnya 200 rudal Astra akan dipesan untuk melengkapi jet tempur Su-30MKI.
Reddy juga menambahkan, daya jangkau Astra akan terus ditingkatkan. Saat ini, jarak jangkau yang dapat dicapai rudal Astra di kisaran 110-160 km.
Rudal dengan panjang 3,57 m dan berbobot 154 kg ini mampu terbang hingga 4,5 kali kecepatan suara.
Astra BVRAAM dibuat oleh perusahaan lokal Bharat Dynamics yang dijalankan oleh pemerintah. Satu rudal ini berharga 11,35 juta dolar AS.
DRDO menyebut, harga rudal Astra jauh lebih murah dibanding rudal sejenis buatan Rusia, Perancis, dan Israel yang saat ini digunakan oleh IAF.
Roni Sontani
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Lol TOI mah tukang ngibul, itu PL15 china jangkauannya 300km yang artinya india negara ke 6 bukan ke 5