E-2D Pertama Berkemampuan Pengisian Bahan Bakar di Udara Diterima AL AS

E-2DUS Navy

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS – US Navy) akhirnya mendapatkan varian E-2D Advanced Hawkeye pertama dengan kemampuan menerima pengisian bahan bakar di udara (air refueling) pada 12 September 2019.

Diberitakan navalnews.com, versi upgrade pesawat peringatan dini di udara (AEW) berbasis kapal induk buatan Northrop Grumman ini dioperasikan pertama oleh Skadron 120 Peringatan Dini Udara (VAW-120) yang bermarkas di Naval Air Station, Norfolk.

VAW-120 yang juga dikenal sebagai Skaadron Greyhawks ini bertanggung jawab melaksanakan pelatihan awak baru pesawat dan para teknisi.

Selain E-2D, VAW-120 juga melakukan pelatihan terkait dengan pesawat angkut berbasis kapal induk C-2A Greyhound.

Sementara untuk kontrak rekayasa, manufaktur, dan pengembangan (EMD) pesawat E-2D berkemampuan air refueling diberikan kepada Northrop Grumman  tahun 2013.

E-2D
US Navy

Pembaruan yang dipasang untuk mendukung pengisian bahan bakar di udara pada E-2D meliputi perangkat probe dan perpipaan terkait, peningkatan kelistrikan, dan pencahayaan (lighting).

Tingkat kenyamanan awak juga diperhatikan karena harus menjalankan misi yang lebih lama dari versi lama. Untuk itu pesawat mendapat kursi yang lebih ergonomis dan nyaman serta peningkatkan bidang pandang di kokpit.

Misi E-2D versi lama hanya berlangsung sekitar empat jam, dua jam di antaranya  untuk patroli di udara dan dua jam digunakan untuk terbang pergi-pulang ke area sasaran .

Sementara kemampuan terbaru E-2D dengan air refueling menjadi tujuh jam. Lima jam di antaranya untuk melaksanakan patroli dan dua jam untuk pergi-pulang ke area sasaran pengamatan/patroli.

E-2D
US Navy

Kemampuan ini memungkinkan E-2D memperpanjang waktu misinya dalam pengawasan di udara. E-2D akan bertindak sebagai pemberi informasi dan manajemen tempur ke pesawat tempur dan kapal permukaan secara bersamaan.

Purwarupa E-2D ber-air refueling mulai melaksanakan uji pertamanya pada 14 Juli 2017. Bertindak sebagai pelaksana adalah Skadron Uji & Evaluasi 20 (VX-20) menggunakan tanker KC-130 milik Angkatan Laut AS.

Selain menggunakan KC-130 dilakukan juga pengisian bahan bakar di udara menggunakan jet tempur F/A-18 versi tanker.

Tak hanya dengan tanker milik Angkatan Laut sendiri, uji pengisian bahan bakar juga menggunakan tanker KC-10 milik Angkatan Udara. Uji pertama dilakukan pada 2018 yang dipercayakan kepada Skuadron Uji Udara & Evaluasi 1 (VX-1).

E-2D
US Navy

Disebutkan, sebanyak 29 dari 45 unit E-2D milik AL AS akan dimodifikasi penambahan sistem air refueling. Diperkirakan biaya upgrade per unit kisaran 7-9 juta dolar. Pesawat akan diserahkan bergelombang mulai akhir 2020 mendatang.

Mengenai kinerjanya, pesawat dengan MTOW 26 ton ini digerakkan menggunakan sepasang mesin turboprop Allison/Rolls-Royce T56-A-427A berdaya masing-masing 5.100 shp.

Kecepatan maksimum E-2D mencapai 650 km/jam dengan ketinggian terbangnya hingg 10.600 m. Sedangkan jangkauan operasinya (feri) sekitar 2.708 km.

Untuk mengoperasikan E-2D dibutuhkan lima orang awak. Terdiri dari Pilot, kopilot, Radar Officer (RO), Combat Information Center Officer (CICO), dan Aircraft Control Officer (ACO).

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron raider

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *