Drone Battle Proven Korsar Tampil Perdana di MAKS-2019

Roni Sontani

AIRSPACE-REVIEW.com – Korsar (Corsair), drone intai serang pertama buatan dalam negeri Rusia yang telah mendapat cap batlle proven tampil perdana di ajang MAKS-2019, Rusia pada 27 Agustus hingga 1 September.

Sebelum dinyatakan lolos mendapatkan sertifikasi untuk masuk jalur produksi pada 2018, Korsar telah diuji langsung oleh Militer Rusia di palagan Suriah.

Korsar dirancang oleh perusahaan litbang & produksi JSC Luch (bagian dari JSC Vega Radio Engineering Corp). Kontrak pengembangannya didapat dari Kementerian Pertahanan Rusia pada 2013.

Keberadaan Korsar diketahui publik pertama kali saat dipertunjukkan dalam parade peringatan Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow pada 9 Mei 2018 silam.

Dua Korsar (masing-masing satu unit) ditempatkan di atas bak belakang truk terbuka, diarak untuk diperlihatkan kepada publik.

Korsar
Roni Sontani/AR Roni Sontani

Kehadiran Korsar saat itu sempat membuat gunjingan di dunia maya dengan penampakan 10 logo bintang merah yang menempel di depan sayap depan drone Korsar.

Disebutkan, setiap satu bintang merah mewakili 10 kali penerbangan tempur. Artinya, Korsar telah melaksanakan 100 kali penerbangan tempur selama uji sistem dan kinerjanya di Perang Saudara Suriah.

Mengenai spesifikasinya, Korsar memiliki panjang 4,2 m dan rentang sayap 6,5 m. Badannya dibangun menggunakan komposit ringan yang kuat serta bobotnya hanya 200 kg.

Sebagai motor penggerak, digunakan mesin mesin piston tunggal model pusher yang diapit tail boom yang disatukan dengan sirip ekor berbentuk huruf V terbalik.

Kecepatan maksimum Korsar mencapai 150 km/jam dan ketinggian terbang hingga 6.000 m. Korsar sanggup ‘nongkrong’ di udara selama 10-12 jam.

Roni Sontani

Dalam perannya, Korsar didapuk untuk menjalankan misi pengintaian, pengawasan, akuisisi target, dan penilaian kerusakan pertempuran serta wahana perang elektronik.

Sebagai drone serang, Korsar dapat dilengkapi dengan rudal udara darat K121 Vikhr (NATO: AT-16 Scallion), bom pintar atau roket tanpa kendali.

Korsar dirancang untuk mampu mengeliminasi kendaraan lapis baja ringan, pos tempur dan kumpulan infanteri musuh hingga hingga 200 km dari sang operator.

Di luar misi milter Korsar digunakan untuk pemantau kebakaran hutan, bencana alam, dan wahana pencarian misi SAR.

Rangga Baswara Sawiyya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *