Airshow

Elbit Systems Tampilkan Perdana Drone Taktis Hermes 45 di Paris Air Show 2019

AngkasaReview.com – Elbit Systems produsen pesawat terbang tanpa awak kenamaan asal Israel memamerkan untuk pertama kalinya drone intai taktis ringan Hermes 45 di Bandara Paris-Le Bourget, Perancis pada 17-23 Juni.

Hermes 45 merupakan drone terkecil dari keluarga Hermes yang sebelumnya telah hadir, yaitu Hermes 450 dan Hermes 900.

Melansir situs Jane’s, meskipun berdimensi kecil namun daya tahan Hermes 45 mendekati kemampuan terbang drone jenis MALE (ketinggian medium jangkauan lama) hingga 24 jam.

Wahana ini dibekali sebuah mesin tunggal berbaling-baling model pusher (mengarah belakang). Sementara sayapnya mengadopsi desain sayap tunggal dengan winglet terbalik di ujungnya.

Berat lepas landas maksimum (MTOW) Hermes 45 mencapai 70 kg. Muatan yang diusung mencapai 20 kg berupa peralatan ISR (Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) seperti sensor elektro optik/infra merah (EO/IR), radar maritim, terrain dominance (TD), perangkat perang elektronik (EW), dan peralatan komunikasi.

Elbit Systems Elbit Systems

Ketinggian terbang Hermes 45 mencapai 4.500 m dengan jangkauan operasi 200 km. Jangkauan ini dapat diperpanjang bila menggunakan sistem komunikasi satelit BLOS (Beyond Line of Sight).

Untuk mengoperasikan Hermes 45 cukup dibutuhkan dua orang awak saja. Drone ini diterbangkan menggunakan sistem peluncur rel dan mendarat dengan cara ditangkap menggunakan jaring menyerupai tiang gawang bola.

Sebagai tambahan informasi, di negara kawasan ASEAN, Angkatan Udara Singapura, Thailand, dan Filipina adalah pengguna keluarga Hermes 450 yang berukuran lebih besar.

Drone Hermes 450 bermesin pusher tunggal, bersayap tinggi, dan ekor model V ini mampu terbang sejauh 300 km atau durasi 20 jam.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron raider

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago