Ini HAROP, Drone Kamikaze Israel Penghancur Pantsir yang Akan Dibeli (Lagi) oleh India

HaropIAI

ANGKASAREVIEW.COM – Pesawat tanpa awak (drone) memiliki keunggulan karena berbiaya operasi lebih murah dibanding pesawat yang diawaki. Selain itu, penggunaan drone memiliki risiko lebih kecil karena tidak mempertaruhkan nyawa pilot di dalam pesawat.

Perkembangan lebih lanjut, drone dijadikan senjata bunuh diri dengan membawa persenjataan mematikan. Israel merupakan salah satu pelopor penggunaan drone model ini.

Menyadari pentingnya penggunaan drone bunuh diri (kamikaze drone), India tertarik untuk membeli 15 unit HAROP dari Israel. Sejumlah media India melaporkan, saat ini Kementerian Pertahanan India tengah memroses pembelian HAROP atas usulan dari Angkatan Udara India (IAF).

HAROP (kadang ditulis Harop) atau Harpy 2 adalah jenis drone antiradiasi bunuh diri yang dikembangkan oleh Divisi MBT Israel Aircraft Industries (IAI). Drone ini merupakan peningkatan dari drone Harpy yang telah diproduksi dan diekspor lebih dulu oleh Israel ke beberapa negara termasuk India, Korea Selatan, dan China.

HAROP dapat beroperasi secara otonomus menggunakan emisi radio. Drone ini tidak dicanteli persenjataan karena wahana ini sejatinya merupakan munisi berhulu ledak tinggi yang akan meledak saat mengenai sasarannya. Sejumlah sumber menyebut muatan hulu ledaknya berbobot 23 kg.

Sebaliknya, jika target tidak ditemukan atau drone ini tidak jadi melakukan aksi kamikaze-nya, maka HAROP akan kembali ke pangkalannya dan mendarat secara otonomus.

HAROP dirancang mampu menembus pertahanan lawan (SEAD). Drone yang berukuran panjang dua meter dan bentang sayap tiga meter ini dibuat berkarakteristik siluman atau memiliki citra rendah di tangkapan radar musuh.

HAROPThe Jerusalem Post

Dengan kemampuan antiradiasinya dan berdimensi kecil dibanding ukuran rata-rata pesawat, HAROP dirancang menjadi senjata udara yang efektif. IAI menyebut HAROP sebagai kombinasi antara UAV dengan persenjataan yang mematikan.

Tahun 2015 lalu dikabarkan Israel juga membuat varian HAROP dengan ukuran yang lebih kecil lagi yakni seperlima dari ukuran HAROP normal. Hulu ledaknya hanya 3-4 kg dan lama terbang 2-3 jam. Drone ini akan digunakan untuk serangan taktis terhadap sasaran yang lebih kecil.

Bagi India, membeli HAROP merupakan bagian dari program peningkatan kekuatan drone yang telah dimiliki selama ini. Sebelumnya, India dikabarkan telah mengakuisisi sepuluh unit HAROP pada September 2009 senilai 100 juta dolar AS.

HAROP muncul pertama kali di hadapan publik dalam penyelenggaraan Aero India, Februari 2009. Namun sebelum itu, pada 2005, drone ini disebut telah diekspor oleh Israel ke Turki sebagai pengguna pertamanya.

HAROP dapat diluncurkan menggunakan berbagai platform di darat maupun laut baik dengan berbagai sudut peluncuran baik secara vertikal maupun horizontal. HAROP juga dapat diluncurkan sebagai wahana luncur udara (air launched).

DroneYoutube

Bicara tentang India, negeri ini termasuk salah satu pengguna terbesar drone buatan Israel. The Jerusalem Post menulis, saat ini India mengoperasikan sedikitnya 180 drone buatan IAI. Beberapa di antaranya adalah Searcher, Heron 1, dan Harpy. April tahun lalu Economic Times menulis, sebanyak 10 Heron-TP bersenjata telah dibeli New Delhi dari Israel senilai 400 juta dolar AS.

HAROP mampu terbang selama 6 jam dengan jarak jangkau mencapai 1.000 km.

HAROP dapat menghancurkan sasarannya secara mandiri melalui deteksi emisi radio (gelombang elektromagnetik) melalui sistem antiradar atau secara manual oleh operator di pos kendali menggunakan deteksi sensor elektro-optik yang melengkapinya.

Oleh karenanya, HAROP dapat menghancurkan radar musuh walau dalam kondisi radar sasaran sedang tidak memancarkan emisi radio atau dalam keadaan tidak operasional.

DroneYoutube

HAROP digunakan pertama kali dalam konflik Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia, April 2016. Azerbaijan menggunan HAROP dalam perang tersebut dan berhasil menghancurkan pos komando pasukan Armenia.

Kemudian dalam Perang Suriah, HAROP milik IAI berhasil membuktikan keampuhannya menghancurkan sistem pertahanan udara SA-22 Pantsir-S1 milik Suriah. Misi tersebut sukses dilaksanakan pada Mei 2018 dan pada serangan udara yang masih hangat tanggal 21 Januari lalu saat Pantsir-S1 kembali jadi sasaran empuk HAROP.

Hingga saat ini lima negara tercatat sebagai pengguna HAROP. Negara tersebut adalah Azerbaijan, Jerman, India, Israel, dan Turki.

Roni “Raider” Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *