Artikel

Aksi Nyaris Senggolan Su-27 Vs F-15C Akan Berdampak Buruk Bila Tak Ada yang Mengalah

ANGKASAREVIEW.COM – Insiden penyergapan pesawat tempur Rusia terhadap pesawat-pesawat Amerika Serikat (AS) dan NATO yang sedang terbang patroli di atas Laut Hitam dan Laut Baltik terulang lagi pada 31 Januari lalu. Dapat dikatakan kali ini lawan yang seimbang, karena Su-27P Angkatan Udara Rusia (VVS) memepet jet tempur F-15C milik Angkatan Udara AS (USAF).

Saat itu F-15C sedang melaksanakan terbang patroli rutin di atas Laut Baltik untuk mengamankan ruang udara di kawasan Eropa Timur dan sekitarnya yang berada dalam pengawasan NATO.

Akan tetapi, sejak Rusia menguasai Krimea yang sebelumnya merupakan wilayah Ukraina, ruang udara di atas Laut Baltik dan Laut Hitam yang awalnya merupakan jalur penerbangan internasional, sebagian wilayah udaranya kini diklaim oleh Rusia.

Akibatnya, pesawat-pesawat militer AS-NATO yang rutin melaksanakan penerbangan patroli di wilayah udara tersebut selalu diusir oleh jet-jet tempur Rusia. Demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan, hingga saat ini pesawat-pesawat AS-NATO lebih suka mengalah dan menyingkir apabila diintersep oleh jet tempur Rusia.

Sebagai contoh pada 28 Januari lalu, jet tempur Su-27 Rusia melaksanakan penyergapan terhadap pesawat intai maritim AL AS P-8A Poseidon yang sedang terbang di atas Laut Baltik.

Penyergapan terhadap pesawat intai yang dilengkapi persenjataan rudal, bom laut dalam, dan torpedo itu tidak menimbulkan insiden karena Poseidon langsung terbang menyingkir.

Namun saat penyergapan Su-27 terhadap F-15 USAF, kejadian berlangsung sangat tegang karena pilot Su-27P yang terkenal agresif ini menunjukkan watak aslinya di udara. Walau sebenarnya F-15C merupakan jet tempur yang berbahaya juga bagi Su-27, Pilot Su-27P dari 72nd Guards AvB AU Rusia itu tak gentar untuk mendekati sasaran usirannya.

Twitter

Saat mendekati F-15C, pilot Su-27P langsung berada pada posisi yang sejajar dalam jarak dekat sambil memerintahkan pilot F-15C untuk segera menyingkir dari jalur penerbangannya.

Tiba-tiba pilot Su-27P melakukan gerakan manuver banking ke kiri. Refleks, gerakan itu langsung diikuti oleh pilot F15C. Kalau saja pilot F-15C tidak melakukan tindakan antisipatif dengan cepat, bisa jadi kedua pesawat bersenggolan di udara. Terlihat dalam video yang beredar, gerakan Su-27P cukup berani dan membahayakan.

Menyadari F-15C tampak akan mengalah, pilot Su-27P pun menurunkan tensinya dan mengembalikan posisi pesawat ke posisi semula. Setelah itu pilot Su-27P mengurangi power untuk terbang menguntit di belakang F-15C yang berasal dari Skadron Tempur 493 milik NATO.

A Winardi

 

editor: ron

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago