Prajurit Korps Marinir Amerika Serikat Banyak yang Bunuh Diri

USMCSgt. Anthony J. Kirby

ANGKASAREVIEW.COM – Memilih untuk menjadi seorang prajurit adalah keputusan yang tidak main-main. Pasalnya, tuntutan pekerjaan yang berat dan kehidupan yang sulit akan dirasakan begitu keputusan tersebut diambil. Apalagi menjadi prajurit di negara yang doyan perang macam Amerika Serikat (AS). Negara Paman Sam sering mengirimkan prajuritnya untuk bertempur di wilayah panas seperti Afganistan, Irak, dan Suriah.

Kematian, kehilangan teman, jauh dari keluarga, dan kejenuhan, adalah sekelumit tantangan yang dihadapi oleh prajurit AS di medan laga. United States Marines Corps (USMC) atau biasa disebut US Marines adalah salah satu cabang militer yang paling sering dikirim lebih dulu ke wilayah konflik.

Seperti di lansir newsrep.com, US Marines mengumumkan berita yang cukup mengejutkan. Di tahun 2018, korps infanteri laut ini mengalami kasus prajurit bunuh diri terbanyak dalam kurun 10 tahun.

Kondisi ini mengundang pertanyaan banyak pihak tentang upaya pencegahan dan kesehatan mental prajurit aktif dan veteran.

Berdasarkan data dari US Marines, 57 prajurit aktif mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri.

Namun anehnya, beberapa fakta yang cukup mengejutkan pun terkuak. Mereka yang melakukan tindakan bunuh diri sebagian besar justru bukan prajurit yang dikirim ke medan laga ataupun yang pernah merasakan ganasnya medan perang.

Fenomena ini cukup unik, karena kasus bunuh diri sering dikaitakan dengan prajurit yang baru saja pulang dari medan pertempuran.

USMCCpl. Sarah Cherry

Pemikiran stereotip tentang bunuh diri di kalangan militer adalah kegagalan dalam mengatasi stres akibat pertempuran. Padahal, cukup banyak prajurit yang belum pernah bertempur melakukan tindakan bunuh diri.

Defense Department’s National Center for Telehealth and Technology menuturkan dan membenarkan jika tidak semua kasus bunuh diri dialami oleh prajurit yang baru saja pulang dari medan pertempuran.

“Kita harus meluruskan pandangan bahwa tidak semua prajurit yang bunuh diri akibat stres di medan pertempuran,” ujar Mark Reger, peneliti utama di Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Oleh karenanya, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan intesif mengenai penyebab bunuh diri di lingkungan Korps Marinir AS.

USMCSgt. Austin Mealy

Jendral Robert Neller, Komandan US Marines mengungkapkan, bunuh diri bukanlah sebuah solusi dan sangat merugikan diri sendiri, keluarga, teman, maupun unit militer.

Pemerintah AS dan Korps Marinir telah berusaha keras agar para anggota aktif maupun veteran untuk tidak melakukan tindak bunuh diri.

Tidak sedikit dana yang digelontorkan untuk merancang program pencegahan bunuh diri bagi prajurit militer dan veteran. Sekali lagi ditekankan dalam kampanye tersebut, bunuh diri bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan  masalah.

RND

 

editor: ron

2 Replies to “Prajurit Korps Marinir Amerika Serikat Banyak yang Bunuh Diri”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *