VP11 MRAP, Ranpur Antiteror dan Patroli Perbatasan Militer China & Afganistan

VP11topwar.ru

ANGKASAREVIEW.COM – Di pengujung Agustus 2018 lalu, Militer China dan Afganistan bekerja sama membentuk brigade antiteror di Badakhshan Utara. Wilayah ini adalah sebuah provinsi di Afganistan yang berbatasan langsung dengan Negeri Tirai Bambu dan terjepit di antara dua negara lain yakni Tajikistan dan Pakistan.

Sobat AR, menurut laporan South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong, China saat ini sedang membangun pangkalan militer pertamanya di Afganistan. Pangkalan ini akan digunakan untuk misi pelatihan antiteror dan patroli bersama di seberang perbatasan wilayah Xinjiang Barat tersebut.

China ingin membantu Afganistan untuk memerangi Kelompok Negara Islam (Islamic State Group) di negara itu serta untuk menghadapi para militan separatis dari Uighur yang datang dari wilayah Xinjiang.

Kali ini Redaksi Angkasa Review tak membahas soal pembentukan Brigade tersebut, melainkan akan membahas salah satu kendaraan tempur (ranpur) yang akan digunakan untuk patroli dan bertempur melawan para pemberentok dari kedua negara bertetangga tersebut.

Ranpur dimaksud adalah VP11 yang dikembangkan oleh pabrik China North Industries (Norinco). Jenis ranpur MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected) ini dapat menampung delapan personel.

VP11 digunakan oleh awak pasukan darat China dan Afganistan sebagai wahana patroli perbatasan sepanjang 50 mil. Wilayah yang juga dikenal sebagai Little Pamir ini merupakan dataran tandus yang memanjang di perbatasan kedua negara.

Akan halnya VP11 MRAP, ranpur ini mulai diperkenalkan pertama kali oleh Norinco dalam pelaksanaan Airshow China, November 2014 di Bandara Zhuhai.

Seperti kebanyakkan peralatan perang buatan China lainnya, desain VP11 terlihat menyadur desain MRAP Protector 4X4 buatan Protected Vehicles Inc dari Amerika Serikat yang telah muncul sejak tahun 2007.

PV11topwar.ru

Layaknya MRAP, VP11 mengadopsi lambung berbentuk huruf V yang berfungsi untuk melemahkan energi ledakan ranjau atau bom rakitan (IED). Tingkat perlindungan eksplosifnya berada pada level 3a STANAG 4569 yang artinya mampu bertahan dari ledakan setara 8 kg TNT.

Sementara untuk perlindungan balistiknya, VP11 berada pada level 1 STANAG 4569 dan dapat ditingkatkan menjadi level 2 dengan menerapkan armor applique. Awak kabin VP11 akan aman dari gempuran peluru senapan serbu kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm serta tumbukan serpihan munisi artileri.

Untuk persenjataan tempur dan bela dirinya, VP11 dilengkapi stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) tipe UW1 yang dipasangi senapan mesin kaliber 7,62 mm. Sebagai opsional, tersedia pula kubah model terbuka (berawak) serta pelontar granat asap yang ditempatkan di atap bagian depan.

VP11

Mengenai spesifikasinya, VP11 memiliki panjang 5,3 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 2,4 m. Ranpur ini ditenagai mesin diesel yang dapat melarikan kendaraan secepat 120 km/jam.

VP11 memiliki ground clearance setinggi 35 cm dan dapat mengarungi parit sedalam 80 cm. Kendaraan ini dapat dioperasikan pada suhu minus -25 hingga 50 derajat Celcius.

Sobat AR, selain telah diadopsi oleh Angkatan Darat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA Ground Force), VP11 juga dipesan oleh Uni Emirat Arab (UEA). Kontrak pengadaan 150 unit VP11 oleh UEA diumumkan pada pameran Airshow China 2014 silam.

Rangga Baswara Sawiyya

 

editor: ron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *