Rusia Modifikasi Jet Komersial Jadi Pesawat Uji Sistem-sistem Baru Pembom Tu-160M2

Tu-214LMKDmitry Romashko/russianplanes.net

ANGKASAREVIEW.COM – Rusia telah memodifikasi dan menerbangkan pesawat jet komersial Tupolev Tu-214 dengan kode Tu-214LMK sebagai pesawat penguji sistem-sistem baru pembom strategis Tu-160M2.

Seperti diketahui, Tu-160M2 merupakan versi upgraded dari Tu-160M yang sedang dikembangkan Rusia dengan penggantian sistem avionik, elektronik, komunikasi dan kendali, hingga mesin serta lapisan tubuh penyerap gelombang radar.

Kemhan Rusia sedikitnya telah memesan 10 Tu-160M2 untuk memperkuat Pasukan Kedirgantaraan Rusia. Proyek bernilai 2,7 miliar dolar AS ini diumumkan Kemhan Rusia pada 25 Januari 2018. Penandatangan kontraknya disaksikan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sistem-sistem yang diujicobakan bagi Tu-160M2, ke depannya juga akan digunakan oleh pembom strategis masa depan Rusia, PAK DA.

Media-media Rusia melaporkan, modifikasi pada Tu-214LMK menjadikan pesawat komersial berkapasitas 210 penumpang ini memiliki hidung baru yang runcing. Hal itu terlihat dari foto yang diambil pada saat penerbangan perdana pesawat ini, 29 Desember lalu di Fasilitas Pabrik Pesawat Gorbunov, Kazan.

Pihaki PJSC Tupolev dalam keterangan resminya membenarkan bahwa Tu-214LMK dibuat sebagai pesawat testbed atau laboratorium terbang bagi pengujian berbagai sistem yang akan digunakan pada pembom Tu-160M2 maupun pembom masa depan PAK DA.

Bagian hidung Tu-214LMK yang tadinya tumpul diganti bentuk meruncing. Bagian ini di antaranya untuk mengakomodir rumah dari radar baru yang akan digunakan pada kedua pembom baru Rusia.

Tu-214

Digunakannya pesawat uji hasil modifikasi Tu-214LMK, adalah untuk mengurangi tingkat risiko saat pengujian perangkat-perangkat yang digunakan di udara.

Setelah selesai dan dinyatakan berfungsi dengan baik nantinya, perangkat-perangkat baru ini akan segera diintegrasikan pertama kali di pesawat pembom Tu-160M2.

Pembom strategis Tu-160 (NATO: Blackjack) dibuat oleh Tupolev sebanyak 36 unit termasuk sembilan prototipe. Pembom yang juga dijuluki sebagai “Angsa Putih” ini mengudara perdana pada 18 Desember 1981 dan masuk dinas militer Uni Soviet pada April 1987.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *