US Navy SEAL, Kelompok Manusia Katak Hasil Gemblengan Keras Minggu Neraka

Navy SEALUS Navy

ANGKASAREVIEW.COM – Anggota pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat yang sangat populer di medan laga dan layar lebar, US Navy SEAL, merupakan para personel terlatih yang mahir bertempur di tiga matra (laut, darat, dan udara).

Medan tempur lautan merupakan medan utama bagi para pasukan khusus yang juga dijuluki manusia katak (frogman) ini.

Sebagai pasukan khusus AL AS, semua personel Navy SEAL sangat mahir melaksanakan demolisi  (serangan penghancuran) bawah air dan combat swimmer.

Sedangkan untuk melaksanakan misi tempur rahasia dari udara, para personel Navy SEAL biasa terjun dari ketinggian lebih 10.000 kaki yang sangat populer disebut sebagai teknik penerjunan HAHO (High Altitude High Opening).

Sementara ketika sudah berada di darat Navy SEAL mampu bertempur di berbagai medan ekstrem seperti gurun pasir, hutan lebat, medan bersalju, dan di daerah kutub yang bersuhu sangat dingin.

Navy SEAL

Sejatinya, pasukan khusus seperti Navy SEAL tidak hanya dimiliki oleh AS saja karena di sejumlah negara juga telah memiliki pasukan serupa termasuk Indonesia (TNI AL). Di TNI AL pasukan khusus yang memiliki kemampuan mirip Navy SEAL dikenal sebagai Kopaska (Komando Pasukan Katak).

Sedangkan di Perancis, misalnya, pasukan katak mereka disebut sebagai French Commandos Marine, dan di Inggris dikenal sebagai Special Boat Service (SBS).

AL AS membagi tm SEAL menjadi dua grup . Grup pertama, Naval Special Warfare One yang ditempatkan di Pantai Barat. Kemudian Naval Special Warfare Grup Two yang ditempatkan di Pantai Timur.

Navy SEAL

Kedua grup ini berada di bawah komando Naval Special Warfare Command yang berkedudukan di Naval Amphibius Base Commando di California. Sementara itu, untuk pengerahan misi, sejak 2006 secara keseluruhan Navy SEAL telah memiliki 10 tim.

Team One dan Team Two adalah dua tim original  yang dibentuk saat berkecamuknya Perang Vietnam. Sementara mulai Tean Three hingga Team Ten, adalah hasil bentukan setelah Perang Vietnam.

Pengerahan tim-tim SEAL ini umumnya dilakukan dalam kerangka operasi khusus gabungan atau Combined Joint Special Operation Task Force. Layaknya pasukan khusus yang bertugas penuh rahasia demi menjamin keamanan nasional AS, tak ada yang tahu pasti keberadaan Navy SEAL yang sedang melaksanakan misi tempur.

Hell Week

Hell Week

Sebagai pasukan elite yang disiapkan untuk misi-misi khusus, personel SEAL menjalani semua penggemblengan di atas rata-rata. Tetapi itu belum seberapa sebelum mereka menjalani “Minggu Neraka” atau biasa disebut “Hell Week”.

Meski merupakan pendidikan sangat berat, Hell Week nyatanya bukanlah minggu terakhir masa pendidikan SEAL.

Karena, setelah melewati tahapan pertama ini siswa masih akan dikirim ke wilayah dingin yang ekstrem  untuk mendapatkan beragam pelatihan selama 15 minggu. Baru setelah lulus dari tahapan ini mereka akan diberikan brevet kebanggaan dan tercatat sebagai personel SEAL.

US Navy SEAL

Sesuai namanya yang mengandung arti “neraka”, Hell Week merupakan pendidikan dengan tingkat “penyiksaan” layaknya berada di neraka.

Lamanya 5,5 hari dimulai pada minggu keempat di tahap pertama. Penggemblengan tepat dimulai ketika pergantian jam bergulir dari hari Minggu ke hari Senin. Artinya, pendidikan ini dimulai sejak dini hari.

Rentetan tembakan senapan mesin, senjata artileri dan lainnya yang menggelegar secara serentak menjadi menu pembuka. Selama Hell Week siswa dibuat sangat lelah. Jam tidur hanya empat jam sehari. Selebihnya materi berat yang diberikan para instruktur.

Meski demikian, para instruktur  SEAL mengatakan, sejatinya 90% materi yang diberikan dalam Hell Week merupakan tekanan mental. Sementara 10% sisanya adalah materi fisik.

Navy SEAL

Sebelum dibangunkan menggunakan tembakan, para siswa sejatinya baru saja terlelap selama setengah jam. Dapat dibayangkan, dalam kondisi sangat mengantuk harus menerima penggemblengan mental yang sangat keras.

Kurikulum latihan untuk Hell Week memang dibuat seperti itu, agar para siswa mengantuk menjelang pendidikan.

Setelah itu, selama dua hari mejalani penggemblengan, para siswa terus menerus melaksanakan beragam materi mulai dari kegiatan berguling-guling di lumpur, berenang, push-up, lari, dan sebagainya.

Teriakan instruktur dan suara tembakan terus menyertai, membuat suasana Hell Week benar-benar terasa. Bagi semua  siswa, Hell Week menyebabkan ketidakstabilan, disorientasi, bahkan halusinasi. Tidak jarang, para siswa mengigau seolah-olah berenang atau berlari terus tanpa henti.

Navy SEAL

Hell Week menggiring emosi dan pikiran seseorang pada limitasi maksimal. Sehingga, dari sini pula siswa US Navy SEAL diseleksi secara alamiah, mana yang lulus dan mana yang akhirnya menyerah atau tidak kuat mengikuti pendidikan.

Untuk bisa jadi personel pasukan khusus, para siswa memang melewati persyaratan lolos dari “Minggu Neraka”.

Tidak salah bila Navy SEAL merupakan kelompok personel pasukan khusus yang telah melewati “penggemblengan ala neraka” sehingga begitu disegani di kalangan militer AS dan militer negara lainnya.

A Winardi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *