Aksi Pasukan Khusus Inggris SAS Jelang Natal 2018

SASDaily Mail

ANGKASAREVIEW.COM – Kelompok brutal ISIS masih menjadi salah satu momok teror yang menakutkan di Timur Tengah dan dunia. Bagaimana tidak, walau kekuasaan ISIS di Suriah dan Irak berhasil digulung pasukan Rusia, kelompok teror ini tetap saja menunjukkan eksistensinya.

Baru-baru ini pada 12 Desember 2018, militer dan kepolisian di Newcastle, Inggris menangkap seorang pria. Pasukan khusus Special Air Service (SAS) dan Counter Terrorism Command (CTC) turut dikerahkan untuk menangkap pria berusia 33 tahun tersebut.

Pria yang bertempat tinggal di wilayah Arthur Hill itu merencanakan sebuah plot penyerangan saat perayaan Natal. Pasukan keamanan sampai harus mengevakuasi sejumlah warga dari tempat kejadian, karena disinyalir tersangka membawa senjata dan memiliki bom rakitan.

Pemerintah London merespons kejadian dengan cepat, Dinas Intelijen Dalam Negeri M15 ikut dikerahkan mengusut kasus ini.

Tidak hanya SAS, sejumlah pasukan khusus negara tersebut yang tergabung dalam United Kingdom Special Forces (UKSF) juga ikut dikerahkan untuk menanggulangi kejadian teror. Sejak penyerangan teror pada 2017, pemerintah Inggris berhasil memetakan 600 orang pro tindakan teror.

Pihak keamanan Inggris pada akhirnya membentuk regu khusus, menyusul serangan teroris di Paris pada 2015. Pemerintah Inggris membentuk pasukan rahasia berkekuatan 70 orang, gabungan dari personel SAS dan Special Boat Service (SBS).

Pasukan ini juga didukung oleh UK Army Air Corps 658 Squadron yang memiliki helikopter untuk mendukung pergerakan pasukan khusus ini.

Inggris punya cara yang sedikit berbeda dengan Amerika Serikat dalam menghadapi serangan teror di negaranya.

SASDaily Mail

Di AS, hanya pasukan kepolisian dan FBI saja yang boleh digerakan untuk menghadapi serangan teror. Namun pemerintah Inggris lebih memilih pendekatan militer untuk menyelesaikan permasalahan teroris.

Berkaca pada drama penyanderaan di Kedutaan Iran di London pada 1980, SAS dari tim Counter Revolutionary Warfare berhasil menyelamatkan 19 sandera yang ditawan oleh enam orang teroris.

Sebanyak 30 personel CRW baku tembak sengit dengan para penyandera itu. Beruntung tidak ada sandera yang tewas dalam operasi pembebasan sandera tersebut.

(RND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *