“Fight the Guerrilla like a Guerrilla”, TNI Pernah Kirim Prajurit ke Sekolah Perang Hutan di India Ini

Perang HutanIstimewa

ANGKASAREVIEW.COM – Wajah pertempuran kini telah berubah. Perang Suriah, Perang Irak, dan Perang Ukraina lebih didominasi oleh pertempuran di wilayah perkotaan. Jenis pertempuran ini dikenal dengan sebutan urban warfare.

Perubahan tersebut terjadi akibat kemajuan dan perkembangan peradaban manusia. Hal ini sangat berbeda dengan pertempuran pada era 1970-an hingga 1990-an yang masih didominasi oleh pertempuran wilayah gunung, hutan, dan padang rumput.

Khusus pertempuran hutan atau jungle warfare, adalah jenis pertempuran yang paling jamak ditemui hampir di setiap konflik. Misalnya perang di pedalaman Kalimantan pada era 1950-an hingga perang menghadapai gerilyawan Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC) di Kolombia.

Walau perang hutan tidak sepopuler perang di wilayah urban, sejumlah negara masih memelihara kemampuan militernya untuk menghadapi pertempuran di antara rerimbunan pohon-pohon lebat itu.

Salah satunya adalah India, negara yang terletak di Asia Selatan ini memiliki sekolah pertempuran hutan yang paling bergengsi di dunia. Bagaimana tidak, pasukan macam United States of Special Forces (USSF) dan Spetsnaz Rusia pernah berlatih di sini.

Counter Insurgency and Jungle Warfare School (CIJWS) adalah sebutan bagi sekolah perang hutan milik India yang terletak di Distrik Mizoram. Sekolah yang didirikan pada tahun 1967 oleh Letnan Kolonel Mathew Thomas ini mengusung motto: “Fight the Guerrilla Like a Guerrilla” .

Perang hutanIstimewa

Beragam fasilitas penunjang pelatihan pertempuran hutan tersedia di sekolah ini. CIJWS juga menyediakan tempat berlatih untuk menghadapi ancaman bom rakitan atau Improvised Explosive Device (IED), teknik bertahan hidup di hutan, counter terrorism, dan teknik intrograsi.

Tidak hanya itu, CIJWS memiliki 13 lapangan tembak dan instruktur yang punya pengalaman dalam menghadapi pertempuran hutan.

CIJWS memberikan pengalaman kepada para peserta latihan untuk memahami karakteristik pertempuran hutan. Para peserta belajar mengenal kerapatan pepohonan, jarak pandang patroli, kompartemensasi di wilayah hutan, arus sungai, suhu di dalam hutan, penjejakan, dan yang tidak kalah penting adalah teknik berkomunikasi di dalam hutan.

Perang HutanIstimewa

Umumnya, dibutuhkan waktu kurang lebih enam bulan untuk menyelesaikan pendidikan di CIJWS. Para peserta akan diuji kemampuannya dalam melakukan operasi pertempuran hutan. Turut diujikan adalah kemampuan komandan regu dalam membuat keputusan dalam tekanan pertempuran hutan.

Sejak tahun 1970, CIJWS dikenal sebagai salah satu tempat pelatihan pertempuran hutan terbaik di dunia. Maka tidak salah jika Tentara Nasional Indonesia juga sudah pernah mengirim sejumlah personelnya untuk berlatih di tempat ini.

Keberadaan CIJWS tidak lepas dari pengalaman Angkatan Darat India yang merasakan pahitnya pertempuran hutan. Pada 1947, sebanyak 50.000 orang tewas akibat pertempuran gerilya hutan menghadapi kelompok pemberontak utara. Hingga pada akhirnya India mendirikan sekolah ini agar seluruh prajuritnya memahami betapa berbahayanya pertempuran hutan.

(RND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *