Ketika Pembom Strategis Tu-160 Rusia Menembus Jantung Amerika

ANGKASAREVIEW.COM – Pembom strategis merupakan salah satu alutsista tempur yang paling berbahaya. Mengapa? Karena pembom strategis memiliki sejumlah keunggulan dan kemampuan mematikan, daya jelajah yang jauh, daya angkut senjata yang besar, dan mampu membopong rudal berkemampuan nuklir.

Oleh karena itu, dalam doktrin Perang Dingin, pesawat pembom strategis wajib dihancurkan dalam waktu dua jam ketika perang dimulai.

Akan tetapi, menghancurkan pesawat pembom strategis macam Tu-160 Blackjack tidaklah mudah. Pesawat itu mampu terbang tinggi dan sangat cepat.

Selain itu, dengan metode loitering, membuat Tu-160 mampu meluncurkan muatannya jauh dari wilayah pertahanan musuh. Sehingga, tugas untuk menghentikan Tu-160 menjadi misi yang membuat pesawat pemburu frustasi.

Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang selalu khawatir dengan armada Tu-160 Rusia. Paman Sam selalu berusaha sebisa mungkin agar patroli Tu-160 tidak mendekat ke wilayah Amerika Serikat.

Bahkan, tidak sedikit pesawat tempur dari USAF maupun US Navy dikerahkan untuk menyergap Tu-160 ketika terbang mendekat ke wilayah udara Amerika Serikat.

Belum lama berselang, ada kabar yang cukup mengejutkan. Pada 10 Desember lalu dua pesawat Tu-160 berhasil mendarat di Bandara Internasional Simon Bolivar, Maiquetia, Venezuela. Rusia mengirim dua Tu-160, Antonov An-124, dan Ilyushin Il-62.

Pemerintah Venezuela menyambut penuh kegembiraan kedatangan dua pesawat pembom strategis Rusia tersebut. Kedua pesawat mematikan itu mengambil bagian dari latihan angkatan udara yang bertujuan untuk menguatkan pertahanan negara Venezuela.

Tu-160Istimewa

Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrinov menerangkan, kehadiran pembom Tu-160 Rusia menunjukkan bahwa negeri di Amerika Latin itu sedang mempersiapkan diri untuk mempertahankan dirinya hingga wilayah terkecil bila diperlukan.

Sementara itu, Komandan Pembom Jarak Jauh Angkatan Udara Rusia Jenderal Sergei Ivanovich Kobulash menyatakan, kehadiran Rusia membawa pembom strategis ke Venezuela dalam rangka saling bertukar pengalaman dan pengetahuan di antara pilot kedua negara.

Dilihat dalam peta dunia, letak geografis Venezuela cukup dekat dengan Amerika Serikat dan jauh dari Rusia. Ini menunjukkan kalau Rusia menunjukkan perhatian kepada Venezuela. Tu-160 terbang sejauh 10.000 km selama 13 jam dalam penerbangan tersebut. Dua jet tempur F-16 Norwegia sempat membayang-bayangi Tu-160 saat melintas mendekati wilayah Norwegia.

Tu-160Istimewa

Sementara pemerintahan Presiden Donald Trump belum mengeluarkan statement apapun hingga kini. Dilansir dari kantor berita AFP, Venezuela dalam kurun beberapa tahun terakhir telah meningkatkan pembelian peralatan militer dari Rusia. Di antaranya, Venezuela telah mengakusisi 24 unit jet tempur bernilai jutaan dolar.

Venezuela akan memperoleh jet tempur Su-30, helikopter serbu Mi-24, dan 100.000 pucuk senapan Kalashnikov.

Di tengah krisis ekonomi dan inflasi super yang mendera, Venezuela terus berupaya memperkuat pertahanan dan militer negaranya. Kehadiran dua pembom strategis Tu-160 Rusia menembus jantung Amerika, menunjukkan bahwa Negeri Beruang Merah masih punya pengaruh besar bagi Venezuela dibanding Amerika Serikat.

(RND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *