ANGAKSAREVIEW.COM – Amolongo…. Amole!!! Salam khas para tim penyelamat (rescuer) membahana diteriakkan oleh ratusan rescuer dari 24 tim peserta Indonesian Fire Rescue Challenge (IFRC) 18th tahun 2018 di wilayah Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Sebanyak 24 tim divisi utama, ditambah 10 tim eksebisi dari perusahaan pemegang IUP (Izin Usaha Pertamabangan) yang tersebar di wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) berlomba menjajal 8 venue perlombaan.
Para peserta telah melalui ratusan kilometer perjalanan untuk tiba di Bumi Saraba Kawa. Satu per satu tim peserta tantangan ini berdatangan. PT Adaro Indonesia selaku tuan rumah menyediakan bumi perkemahan (camp) peserta secara apik tersentralisir di kawasan terpadu RISA (Regional Industrial & Support Area) PT Adaro.
Konsep challenge yang masih dipertahankan pada ajang IFRC, merupakan bagian dari keinginan agar peserta tak sekadar berkompetisi, namun bisa menambah wawasan dan keterampilan.
IFRC 2018 didukung secara aktif oleh 163 mitra kerja. Chief Board of Director IFRC Lydia Hardiani menerangkan, selama kegiatan challenges peserta tak sekadar berkompetisi. Namun lebih dari itu, mereka berbagi pengetahuan dan mengeratkan kebersamaan. Ini pula yang menjadi salah satu tujuan akhir diselenggarakannya kompetisi dan agenda rutin tahunan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) ini.
Dikatakan, Indonesia sedang menghadapi beragam bencana. Oleh karenanya, kesiapsiagaan dan keandalan para rescuer saat diterjunkan ke wilayah bencana sangat diperlukan.
“Ajang ini sedianya bisa menjadi wadah untuk meningkatkan kapabilitas. Dan kegiatan kali ini juga berupaya menghadirkan nilai edukasi pada masyarakat,” ujarnya.
Pelaksanaan IFRC 18th secara resmi dibuka Kepala Inspektur Tambang Ditjen Minerba, Ir Muhammad Hendrasto, di ruang pertemuan Hotel Novotel Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pelaksanaan challenges diselenggarakan pada 19-28 Oktober 2018.
Adanya tambahan challenge berupa penyelamatan di medan lumpur, berkaitan erat dengan kondisi insiden di Indonesia akhir-akhir ini. Sehingga, kehadiran Mud Rescue Challenge ini pun dinilai sangat relevan dengan medan operasi yang harus dihadapi para peserta agar lebih sigap saat menghadapi kondisi sesungguhnya.
Adapun total delapan macam tantangan yang harus dihadapi para peserta adalah sebagai berikut:
- Structural Fire Fighting, perlombaan dimana rescuer melakukan pemadaman api dan menyelamatkan victim (korban) dari suatu gedung.
- Water Rescue, penyelamatan victim di air dimana speedboat yang digunakan terbalik.
- Firefighter Competency Test, menguji pengetahuan rescuer dalam bentuk soal-soal. Peserta juga diuji individual skill dalam penggunaan alat-alat , managemen tali, dan sebagainya.
- Road Accident Rescue, pertolongan terhadap victim saat terjadi tabrakan.
- High Angle Rescue, pertolongan victim yang terjebak di ketinggian.
- Mud Rescue, pertolongan terhadap victim di mana alat berat (excavator) yang dioperasikan terjebak dalam lumpur.
- Confined Space Rescue, pertolongan terhadap victim di mana pada suatu bangunan terjadi kebakaran dan victim berada di sana tidak sadarkan diri.
- Firefighter Fitness Drill, perlombaan lari, panjat tebing, halang rintang, dan membawa victim ke garis finish (tempat pertolongan).
(*/RON)