Berita

Operasikan S-400 Tahun Depan, Turki Siapkan 100 Personel Militer untuk Diklat di Rusia

ANGKASAREVIEW.COM – Walau ditentang oleh Amerika Serikat, pembelian sistem pertahanan udara (sishanud) S-400 Triumf oleh Turki dari Rusia tetap berjalan. Turki bahkan telah menyiapkan 100 personel militernya untuk dikirim ke Rusia guna mengikuti pendidikan dan latihan pengoerasian S-400.

Diklat akan dilaksanakan pada musim gugur 2019, kira-kira pada September atau Oktober, di pusat pelatihan milik Kementerian Pertahanan Rusia di Gatchina dekat St. Petersburg.

“Mereka akan berada di Rusia selama lima bulan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan sistem S-400,” kata sumber dari diplomat militer kepada kantor berita TASS, Kamis.

Sesuai permintaan Turki, Rusia akan melengkapi S-400 dengan sistem pengenal kawan atau lawan (FOE) yang kompatibel dengan sistem NATO. Maklum, sebagai anggotan NATO, Turki butuh perangkat yang selaras dengan sistem pertahanan udara buatan NATO dan agar tidak salah sasaran tentunya.

Saat S-400 sampai di Turki, para ahli sistem elektronik dari Turki akan mengintegrasikan kode-kode dan frekuensi sistem pertahanan udara yang digunakan NATO.

Turki membeli sishanud S-400 dari Rusia senilai 2,5 miliar dolar AS atau sekira 38 triliun rupiah. Pembelian ini tidak mencakup transfer teknologi maupun lisensi produksi rudal-rudal S-400 oleh industri pertahanan Turki.

“Murni hanya pembelian alutsista saja dan S-400 akan dikirimkan Rusia dalam bentuk sudah jadi,” lanjut sumber tadi.

Baca: Jadi Pengguna Pertama di Luar Rusia, China Terima Kiriman Pertama S-400 Triumf

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar sebelumnya menyatakan, Ankara akan mulai mengoperasikan S-400 pada Oktober 2019. Artinya, jadwal pengiriman S-400 ini dilaksanakan berbarengan dengan pengiriman personel Turki ke Rusia untuk diklat operator dan teknisi S-400.

Turki menjadi pembeli kedua S-400 di luar Rusia setelah China. Penandatanganan pembelian S-400 oleh Turki dilaksanakan pada September tahun lalu. Awalnya, S-400 akan dikirim Rusia awal tahun 2020. Namun, Ankara meminta agar jadwal pengiriman dimajukan menjadi tahun 2019.

S-400 Triumf (NATO: SA-21 Growler) merupakan sistem pertahanan udara antirudal pesawat yang dioperasikan Rusia sejak 2007. Sistem ini dapat digunakan untuk menghancurkan pesawat, rudal balistik maupun rudal jelajah, dan dapat juga digunakan untuk menghancurkan sasaran darat. Jarak tembak S-400 terhadap sasaran udara mencapai 400 km dan ketinggian maksimum terhadap sasaran mencapai 30 km.

Roni Sontani

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

6 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

1 hour ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

4 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

6 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

6 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

6 hours ago